Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jerman setuju untuk memperpanjang insentif bagi perusahaan asuransi kredit komersial selama enam bulan untuk menjaga perdagangan tetap mengalir dan mencegah kebangkrutan karena ekonomi Negeri Panser ini tengah dilanda gelombang kedua pandemi virus Corona.
Berdasarkan kesepakatan, yang masih membutuhkan persetujuan oleh Komisi Eropa, pemerintah akan menjamin kerugian hingga 30 miliar euro (US$36,5 miliar) hingga akhir Juni 2020.
Hal ini disampaikan oleh Kementerian Keuangan dan Ekonomi Jerman pada hari Jumat (4/12/2020). Sebagai gantinya, perusahaan asuransi akan menyerahkan hampir 60 persen dari premi mereka untuk periode tersebut kepada pemerintah. Industri juga setuju untuk mempertahankan sebagian besar cakupannya.
Dukungan insentif, yang pertama kali disepakati pada bulan April, adalah bagian dari paket stimulus dan langkah-langkah bantuan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang bertujuan untuk menahan kerusakan akibat penguncian ekonomi yang meluas.
Perusahaan asuransi kredit menawarkan perlindungan untuk bisnis jika pelanggan terlambat membayar tagihan atau gagal bayar. Tanpa penghentian, perusahaan asuransi bisa menjadi semakin enggan untuk mempertahankan pertanggungan mereka, yang pada gilirannya dapat mengirimkan efek riak ke seluruh perekonomian.
"Backstop ini adalah salah satu landasan terpenting untuk stabilisasi lebih lanjut yang cepat dari ekonomi dan bisnis lokal,” kata Ron van het Hof, Kepala Unit Asuransi Kredit Jerman Euler Hermes Group, yang merupakan bagian dari Allianz SE.
Baca Juga
Awal tahun ini, Euler Hermes telah memperingatkan tentang bom waktu kebangkrutan global. Krisis Covid-19 akan memicu percepatan besar dalam kebangkrutan karena ukuran kerusakan ekonomi yang tiba-tiba dan bisa berdampak jangka panjang.