Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JD Health IPO di Hong Kong, Raup Rp49,57 Triliun

Harga penawaran IPO JD Health ditetapkan sebesar HK$70,58 (US$9,1/Rp129.000) per lembar saham.
Bursa Hong Kong/Reuters
Bursa Hong Kong/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - JD Health, anak usaha raksasa e-commerce JD.com di bidang perawatan, telah menetapkan harga penawaran umum perdana (IPO) pada angka HK$70,58 (US$9,1/Rp129.000) per lembar saham.

Dilansir South China Morning Post, Rabu (2/12/2020), menurut orang-orang yang mengetahui transaksi tersebut, nilai yang akan diraup mencapai US$ 3,5 miliar (Rp49,57 triliun) dalam kesepakatan terbesar kedua di Hong Kong tahun ini.

Harga penawaran berada di batas atas kisaran harga yang telah dipasarkan kepada investor pada HK$62,8 hingga HK$70,58 per saham.

Namun, jumlah total yang dikumpulkan oleh JD Health masih berada di belakang induknya, JD.com, yang mengumpulkan US$ 4,5 miliar melalui pencatatan sekunder pada Juni, dalam penggalangan dana terbesar di Hong Kong tahun ini.

Penyelesaian IPO JD Health bersama dengan kesepakatan terbaru lainnya, seperti IPO senilai US$ 1,8 miliar yang dikumpulkan Evergrande Property Services minggu lalu, telah membuat jumlah total dana yang terkumpul di bursa Hong Kong mencapai level tertinggi dalam 10 tahun.

Tidak termasuk JD Health, hingga Selasa kemarin, data dari Refinitiv menunjukkan, 126 perusahaan telah IPO dan mengumpulkan modal senilai US$40,9 miliar.

Permintaan yang kuat untuk IPO JD Health yang menawarkan 381,9 juta saham, datang di tengah prospek kesehatan digital yang optimistis.

Dalam survei baru-baru ini oleh Bain & Company yang dilakukan di antara 1.800 konsumen dan 250 dokter di seluruh negara Asia seperti China, Indonesia, dan Australia, hampir setengah dari responden mengatakan bahwa mereka akan mengadopsi model pengiriman digital, seperti telemedicine, dan perawatan jarak jauh di masa lima tahun mendatang.

"Dokter terbuka untuk mengalihkan beberapa layanan ke platform digital atau virtual, atau mengandalkan bantuan dari non-dokter melalui penggunaan kecerdasan buatan atau pembelajaran mesin, kata Vikram Kapur, yang memimpin praktik perawatan kesehatan Asia-Pasifik Bain.

JD.com memiliki sekitar 78 persen dari JD Health, yang merupakan platform perawatan kesehatan online dan apotek ritel terbesar di China berdasarkan pendapatan. Platform tersebut meraup pendapatan kotor 10,8 miliar yuan (US$ 1,6 miliar) pada 2019, menurut Frost & Sullivan.

Secara terpisah, Dada Nexus, platform pengiriman dan ritel pengiriman on-demand dari China yang juga didukung oleh JD.com, sedang mencari pendanaan baru dalam penjualan saham lanjutan yang datang kurang dari enam bulan setelah IPO-nya di AS.

Perusahaan menjual sembilan juta saham penyimpanan Amerika (ADS), Setiap ADS setara dengan empat saham biasa.

Berdasarkan harga penutupan sebesar US$ 56,41, perseroan bisa mengumpulkan toral dana US $ 508 juta. Harga akhir penjualan saham diharapkan pada Kamis, menurut seseorang yang mengetahui kesepakatan itu.

Kesepakatan itu muncul di tengah reli harga saham Dada Nexus, yang pada Senin naik menjadi US$ 57,95, level tertinggi setelah naik tiga kali lipat sejak debut Juni. Perusahaan yang terdaftar di Nasdaq mengumpulkan US$ 320 juta melalui IPO-nya.

Goldman Sachs, Bank of America, Jefferies dan Haitong International adalah penjamin emisi bersama untuk kesepakatan itu. JD.com, yang memiliki 46 persen saham, telah berkomitmen untuk membeli saham senilai US$ 50 juta, menurut arsipnya.

Dada Nexus berencana menggunakan hasil yang diperoleh untuk berinvestasi dalam teknologi dan tujuan pemasaran lainnya. Selama sembilan bulan yang berakhir Senin pekan ini, kerugian bersihnya naik 3 persen menjadi 1,17 miliar yuan, dari 1,13 miliar yuan pada periode yang sama tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper