Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan sejumlah program pembangunan infrastruktur dari anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional yang telah diterima dari PT Sarana Multi Infrastruktur sekitar Rp1,8 triliun.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan program pembangunan yang dibangun dari dana ini khusus pada infrastruktur terutama yang menunjang fasilitas dan pelayanan kesehatan.
"Program infrastruktur PEN yang sudah berjalan, misalnya, peningkatan fasilitas kesehatan puskesmas, yang urgen untuk ditingkatkan, misalnya, kapasitas treatment bagi pasien. Jadi, mayoritas anggaran didapat kami salurkan ke sana," ujarnya dalam webinar Pencegahan Korupsi dan Pengawasan Pelaksanaan Pinjaman PEN PT SMI kepada Pemda, Selasa (1/12/2020).
Selain itu, ada juga pembangunan kembali jembatan putus karena anggaran pembangunan jembatan yang harusnya ada di APBD, harus dialihkan kepada dana bantuan sosial khususnya bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menambahkan ada juga pembangunan pasar dari dana infrastruktur PEN yang sesuai dengan tujuan anggaran tersebut untuk memulihkan ekonomi masyarakat.
Sebelumnya, Ridwan Kamil menandatangani perjanjian pinjaman daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 1,81 triliun, pada Kamis (24/9/2020).
Utang Provinsi Jabar ini dilakukan dengan skema pembiayaan lewat pinjaman PEN Daerah. Dananya akan dialokasikan untuk membantu belanja modal pemerintah daerah yang terdampak pandemi Covid-19.
Pemprov Jawa Barat memerinci bahwa ada tujuh proyek infrastruktur yang akan didanai oleh pinjaman daerah tersebut. Porsi terbesar akan digunakan untuk pembiayaan pengerjaan infrastruktur sosial kesehatan sebesar Rp1,02 triliun.
Sisanya, untuk infrastruktur jalan Rp463,56 miliar, pengairan Rp27,96 miliar, perumahan Rp200,55 miliar, infrastruktur perkotaan ruang terbuka publik Rp63,69 miliar, infrastruktur bangunan publik Rp25,60 miliar, serta infrastruktur sosial pariwisata Rp15 miliar.