Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II tengah bersiap memperlancar aktivitas penumpang pada musim puncak libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) 2020. Sejumlah antisipasi disiapkan.
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan bersama stakeholder akan memastikan penerbangan berjalan lancar di seluruh bandara yang dikelolanya.
“Kami berkoordinasi erat dengan maskapai dalam mengantisipasi kelancaran angkutan Natal dan Tahun Baru. PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara memastikan tiga hal bagi maskapai untuk mengantisipasi apabila ada kebutuhan tambahan saat angkutan Nataru,” jelasnya, Minggu (29/11/2020).
Ketiga hal tersebut yakni memastikan ketersediaan slot time penerbangan bagi maskapai, memastikan maskapai mendapat alokasi penerbangan tambahan [extra flight], dan memastikan adanya perpanjangan jam operasional di bandara AP II jika diperlukan.
Adapun tiga hal tersebut merupakan rangkaian guna mengakomodir apabila ada kebutuhan tambahan penerbangan pada periode angkutan Nataru. Slot time, extra flight dan perpanjangan jam operasional bandara dapat mengakomodir kebutuhan saat terjadi lonjakan selama Nataru.
“Kami berkoordinasi erat dengan maskapai dalam mengantisipasi kelancaran angkutan Natal dan Tahun Baru. PT Angkasa Pura II selaku pengelola bandara memastikan tiga hal bagi maskapai untuk mengantisipasi apabila ada kebutuhan tambahan saat angkutan Nataru,” jelasnya, Minggu (29/11/2020).
Ketiga hal tersebut yakni memastikan ketersediaan slot time penerbangan bagi maskapai, memastikan maskapai mendapat alokasi penerbangan tambahan [extra flight], dan memastikan adanya perpanjangan jam operasional di bandara AP II jika diperlukan.
Adapun tiga hal tersebut merupakan rangkaian guna mengakomodir apabila ada kebutuhan tambahan penerbangan pada periode angkutan Nataru. Slot time, extra flight dan perpanjangan jam operasional bandara dapat mengakomodir kebutuhan saat terjadi lonjakan selama Nataru.
"Perpanjangan jam operasional bandara juga dapat membagi penerbangan agar tidak terkonsentrasi di jam-jam tertentu sehingga physical distancing di bandara tetap terjaga,” ujarnya.
Baca Juga
Adapun, pengawasan lalu lintas penerbangan dan kesiapsiagaan di bandara AP II sejalan dengan Natal dan Tahun Baru ini dilakukan pada 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.
Sejalan dengan hal ini, Posko Nataru diaktifkan di 19 bandara guna meningkatkan 3C (Coordination, Communication, Collaboration) di antara para stakeholder bandara antara lain AP II selaku operator bandara, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes), maskapai, TNI/Polri, yang juga berada di dalam koordinasi Satgas Udara Percepatan Penanganan COVID-19.
AP II juga fokus memastikan kesiapan dan kesigapan sumber daya manusia, prosedur dan protokol di bandara dan fasilitas utama serta pendukung. Dari aspek people, memastikan kecukupan personel operasional dan pelayanan guna memastikan penerapan aspek process seperti protokol kesehatan dan prosedur operasional penerbangan.
Kesiapan aspek Facilities dilakukan PT Angkasa Pura II dengan memastikan infrastruktur utama seperti runway, apron, taxiway, rambu-rambu di sisi udara, dan lainnya dapat mendukung penerbangan secara maksimal. Infrastruktur pendukung juga dipastikan siap, seperti misalnya jaringan data, berbagai fasilitas lain di terminal penumpang pesawat.
PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Kualanamu (Deli Serang), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Sultan Iskandar Muda (Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Lalu, Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit, Banyuwangi, Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dan HAS Hanandjoeddin (Belitung).
Sejalan dengan hal ini, Posko Nataru diaktifkan di 19 bandara guna meningkatkan 3C (Coordination, Communication, Collaboration) di antara para stakeholder bandara antara lain AP II selaku operator bandara, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes), maskapai, TNI/Polri, yang juga berada di dalam koordinasi Satgas Udara Percepatan Penanganan COVID-19.
AP II juga fokus memastikan kesiapan dan kesigapan sumber daya manusia, prosedur dan protokol di bandara dan fasilitas utama serta pendukung. Dari aspek people, memastikan kecukupan personel operasional dan pelayanan guna memastikan penerapan aspek process seperti protokol kesehatan dan prosedur operasional penerbangan.
Kesiapan aspek Facilities dilakukan PT Angkasa Pura II dengan memastikan infrastruktur utama seperti runway, apron, taxiway, rambu-rambu di sisi udara, dan lainnya dapat mendukung penerbangan secara maksimal. Infrastruktur pendukung juga dipastikan siap, seperti misalnya jaringan data, berbagai fasilitas lain di terminal penumpang pesawat.
PT Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Kualanamu (Deli Serang), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Sultan Iskandar Muda (Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Lalu, Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit, Banyuwangi, Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dan HAS Hanandjoeddin (Belitung).