Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) memperkirakan kinerja hingga akhir tahun ini mulai menunjukkan perbaikan dengan peningkatan di bisnis line maintenance, engine maintenance, dan component maintenance.
Direktur Utama GMF I Wayan Susena mengatakan penerbangan domestik kini mulai ramai kembali. Hal ini tak lepas dari semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk bepergian dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
Tak hanya masyarakat, fasilitas bandara, maskapai, hingga destinasi tujuan pun semakin disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.
Menjelang tutup tahun, lanjutnya, aktivitas penerbangan diprediksikan masih akan menunjukkan tren positif. Hingga kuartal III/2020, sektor bisnis line maintenance meningkat hingga 77 persen akibat meningkatnya volume penerbangan domestik maupun internasional yang terbatas.
Selain itu masyarakat semakin sadar dengan protokol kesehatan, ekosistem dunia penerbangan Indonesia pun semakin adaptif terhadap penyesuaian-penyesuaian pada masa pandemi ini.
“Kami rasa dalam waktu dekat grafik kenaikan penumpang akan semakin meningkat. GMF akan bersiap terhadap hal tersebut dengan terus mengedepankan keamanan dan kebersihan armada pelanggan kami,”ujarnya, Jumat (27/11/2020).
Baca Juga
Menurut Wayan, jika dibandingkan dengan statistik sebelum level praCovid-19 masih jauh selisihnya karena penerbangan internasional belum semuanya dibuka. Terlebih saat ini rute internasional yang dibuka sifatnya masih terbatas saja.
Pada kuartal III/2020 ini, GMF telah mencatatkan pertumbuhan jumlah event produksi hingga lebih dari 100 persen pada sektor bisnis engine maintenance dibandingkan kuartal sebelumnya.
Pencapaian positif lainnya juga dirasakan oleh sektor bisnis component maintenance yang mencatatkan pertumbuhan event produksi hingga 38 persen dibandingkan dengan pada kuartal sebelumnya.
Membaiknya kinerja operasional GMF pun dapat dilihat dari mulai masuknya beberapa konsumen asing yang semula melakukan penundaan terhadap perawatan armadanya akibat pandemi. Salah satunya datang dari Filipina.
Namun, sejumlah maskapai kini masih perlu mengencangkan ikat pinggang untuk bertahan di masa pandemi dengan mengefisienkan biaya operasional, salah satunya melalui optimalisasi jumlah armada aktif agar dapat terutilitasi secara maksimal. Hal ini berdampak pada peningkatan permintaan redelivery pesawat dari maskapai kepada lessor.
Memasuki kuartal IV/2020, GMF telah menerima beberapa permintaan untuk melakukan pengerjaan project redelivery tersebut.
Peningkatan project redelivery menjadi salah satu pendorong peningkatan jumlah event pada sektor bisnis airframe maintenance sehingga mampu tumbuh 13 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.