Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Pariwisata, Ini Rencana Konektivitas Rute Penerbangan

Pada masing-masing destinasi di kawasan 5 Bali Baru akan disiapkan sistem dan fasilitas khusus untuk mengakomodir turis-turis mancanegara yang menjadi konsumen potensial.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan akan mendukung pemulihan sektor pariwisata melalui pembangunan infrastruktur transportasi dan rute penerbangan langsung untuk menciptakan konektivitas ke destinasi pariwisata super prioritas.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan di kawasan 5 bali baru ini telah melakukan investasi pada pelabuhan, bandara, dan semua aktivitas. Pendek kata, lanjutnya, sektor pariwisata akan menjadi satu sasaran atau upaya mendukung upaya pemulihan ekonomi.

Ia menjelaskan bahwa pada masing-masing destinasi di kawasan 5 Bali Baru akan disiapkan sistem dan fasilitas khusus untuk mengakomodir turis-turis mancanegara yang menjadi konsumen potensial.

Menteri yang akrab disapa BKS tersebut menyampaikan ada karakter-karakter khusus yang dimiliki di kawasan 5 Bali Baru.

Pertama yakni mengenai Sulawesi Utara yang memiliki potensi wisatawan dari Asia Timur seperti Cina, Jepang, Korea. Secara sistematis, dia membuat fasilitas-fasilitas yang ada di Manado untuk mengakomodasi turis dari Jepang, Cina, Dan Korea.

Sebaliknya, Kualanamu berada dekat dengan India sehingga pemerintah akan membuat fasilitas-fasilitas yang mengakomodasi turis dari India. 

“Kami juga merencanakan akan membuat konektivitas langsung penerbangan internasional, pada daerah yang dianggap memiliki potensi luar biasa seperti Labuan Bajo dan Yogyakarta. Labuan Bajo direncanakan akan terkoneksi langsung dengan Australia.  Sementara Yogyakarta, dapat menerima penerbangan langsung dari Eropa, Amerika, serta Australia,” ujarnya, Jumat (27/11/2020).

Tidak hanya transportasi udara, Kementerian Perhubungan juga akan menyiapkan moda transportasi lain seperti kapal pesiar atau cruise serta seaplane guna mendukung sektor pariwisata.

“Untuk cruise sudah kami siapkan. Selain di Bali, kita juga persiapkan di Tanjung Mas, Labuan Bajo, dan Manado. Sedangkan, di Danau toba kita siapkan adanya seaplane. Sehingga seaplane akan menjangkau Danau Toba, Labuan Bajo, Laut Banda, dan juga bisa Menjangkau Manado,” ungkap Menhub.

Budi mengemukakan dalam upaya mendukung pemulihan sektor pariwisata, Kementerian Perhubungan perlu berkoordinasi dan melakukan sinergi dengan baik dengan kementerian lembaga teknis yang lain.

“Ada hal yang perlu dikoordinasikan antara Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, serta kementerian teknis yang lain. Karena tanpa dukungan itu maka tidak mudah untuk melakukan kegiatan ini. Sehingga saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Kemenparekraf karena ini pasti memberikan suatu pengetahuan bagi semua insan pariwisata,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Wishnutama Kusubandio selaku penyelenggara acara mengatakan bahwa tujuan dari penyelenggaraan acara ini yaitu agar masing-masing kementerian lembaga serta stakeholder terkait dapat saling berkoordinasi dan berkonsolidasi untuk memulihkan sektor pariwisata khususnya di Indonesia.

“Rakornas dilangsungkan untuk mengkonsolidasikan stakeholder, kementerian/lembaga, serta pelaku parekraf dalam mempercepat atau mengakselerasi pemulihan sektor parekraf” ujar Wishnutama.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan dukungan Kemenkeu terhadap upaya pemulihan sektor pariwisata.

Ia menyampaikan bahwa pada tahun 2021, Kemenkeu sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp15,1 triliun khusus untuk sektor pariwisata.

Dia berharap anggaran ini dapat dimanfaatkan oleh masing-masing kementerian atau lembaga (K/L) dengan melakukan sinergi yang baik antar K/L agar dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Untuk tahun 2021, khusus untuk pariwisata dianggarkan sebesar Rp15,1 triliun ada dari berbagai macam kementerian. Yang sifatnya belanja K/L adalah Rp10 triliun, belanja non K/L hampir Rp1 triliun, dan transfer dana ke desa adalah Rp4 triliun. Dengan ini kita coba terus cari sinergi yang baik, karena dengan demikian ini akan menjadi lompatan yang baik,” ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper