Bisnis.com, JAKARTA - Wisatawan diklaim cenderung mementingkan protokol kesehatan yang dilakukan oleh penyelenggara destinasi wisata dibandingkan dengan iming-iming promo atau diskon harga layanan pascapandemi Covid-19.
Head of Strategic Partnership Traveloka Accommodation Louis Alfonso mengatakan pada masa pandemi Covid-19, wisatawan cenderung lebih mementingkan destinasi wisata dengan standar protokol kesehatan dibandingkan promo yang disediakan oleh para pelaku usaha parekraf.
"Masyarakat sangat mementingkan kebersihan dan kesehatan untuk berwisata di masa pandemi Covid-19, diskon nomor dua," kata Louis dalam siaran pers yang dikutip, Kamis (26/11/2020).
Dia menambahkan terlihat dalam riwayat pencarian di Traveloka, sudah terlihat adanya peningkatan animo masyarakat untuk berlibur pada akhir tahun hingga awal 2021.
Menurutnya, pada Februari 2021diproyeksikan terlihat ada peningkatan. Adapun, dengan data seperti ini terlihat ada sinyal positif yang diharapkan semakin meningkat usai ada perkembangan soal vaksin yang sudah diproduksi secara massal.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memprediksi tren wisata domestik dan wisata alam akan populer pada 2021.
Baca Juga
Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf Wawan Rusiawan menjelaskan pada 2021 masyarakat masih akan cenderung memilih destinasi wisata domestik dibandingkan wisata luar negeri. Tak hanya itu, masyarakat pun akan cenderung memilih wisata alam untuk tujuan destinasi wisatanya.
"Tren wisata di masa Covid-19 yang dapat dikatakan masih berlangsung pada 2021, yang pertama adalah masyarakat masih memilih tujuan wisata domestik. Kemudian juga kita lihat wisata alam menjadi populer," kata Wawan.