Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV November 2020 menunjukkan perkembangan harga pada bulan November 2020 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen (mtm).
Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi November 2020 secara tahun kalender sebesar 1,21 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,57 persen (yoy).
"Penyumbang utama inflasi, yaitu daging ayam ras sebesar 0,10 persen [mtm], telur ayam ras sebesar 0,05 persen [mtm], bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,02 persen [mtm], serta tomat, bawang putih, dan jeruk masing-masing sebesar 0,01 persen [mtm]," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Jumat (27/11/2020)
Baca Juga
Sementara itu, dia menambahkan komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar -0,02 persen (mtm) dan tarif angkutan udara sebesar -0,01 persen (mtm).
BI sendiri memperkirakan laju inflasi tahunan pada 2020 akan berada di kisaran 2-4 persen. Namun dengan hasil survei ini, laju inflasi tahunan memiliki peluang lebar berada di bawah kisaran sasaran BI.
Badan Pusat Statistik sendiri baru akan mengumumkan realisasi inflasi November pada 1 Desember 2020.