Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Konsumen (IHK) diperkirakan mengalami inflasi November ini sebesar 1,53 persen (year on year/yoy), dipicu oleh kenaikan harga bahan pangan.
"Kami perkirakan Indeks Harga Konsumen November 2020 akan naik sebesar 0,21 persen month on month [dibandingkan 0,07 persen pada Oktober]," ujar Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Andry Asmoro, Jumat (27/11/2020).
Meskipun meningkat, Andry mengungkapkan angka ini masih di bawah kisaran target Bank Indonesia (BI) yakni 2 persen sampai 4 persen. Pasalnya, berdasarkan proyeksi di atas, laju inflasi tahun kalender masih berada di kisaran 1,16 persen, lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 2,2 persen.
BPS akan mengumumkan realisasi inflasi November pada 1 Desember 2020. Harga bahan makanan memperlihatkan tren peningkatan akibat musim hujan.
"Kami memantau harga bahan pangan secara musiman naik pada November ini karena mayoritas harga komoditas pangan meningkat, seperti bawang merah, daging ayam, dan cabai rawit," kata Andry.
Dia juga memperkirakan inflasi inti pada kisaran 1,68 persen (yoy), turun dibandingkan 1,74 persen pada Oktober lalu. Hal ini dipicu oleh tetap lemahnya permintaan dan penurunan harga emas.
Baca Juga
"Kami melihat angka inflasi berkisar antara 1,2 sampai 1,5 persen pada akhir 2020. Ini menandakan penurunan dibandingkan realisasi inflasi 2019 sebesar 2,59 persen," ujarnya.
Namun, dia yakin seiring ekonomi dan permintaan yang membaik, inflasi akan meningkat. Bank Mandiri memproyeksikan inflasi tahun depan sebesar 2,92 persen.