Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemimpin Hong Kong Semakin Merapat ke Beijing

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam akan menggunakan pidato kebijakan tahunannya untuk mempertahankan otoritas Beijing yang semakin erat atas pusat keuangan itu.
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam berbicara dalam konferensi pers di Hong Kong, China, Sabtu (15/6/2019)./Reuters-Athit Perawongmetha
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam berbicara dalam konferensi pers di Hong Kong, China, Sabtu (15/6/2019)./Reuters-Athit Perawongmetha
Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam berjanji untuk terus memperkuat hubungan dengan China.
Lam akan menggunakan pidato kebijakan tahunannya untuk mempertahankan otoritas Beijing yang semakin erat atas pusat keuangan itu.

Dalam pidatonya hari ini, Lam mengatakan pemerintahannya akan memulihkan kepercayaan setelah tahun yang penuh gejolak dengan gelombang baru infeksi virus, kontraksi ekonomi yang dalam, ketidaksetaraan kekayaan yang memburuk dan kekacauan politik.

"Tujuan utama dari pidato kebijakan ini adalah untuk mencari cara mengeluarkan Hong Kong dari kebuntuan dan memulihkan kepercayaan masyarakat secepat mungkin," katanya dilansir Bloomberg, Rabu (25/11/2020).

Lam mengatakan ekonomi Hong Kong dapat memperoleh keuntungan dari hubungan yang erat dengan China dengan dukungan prinsip satu negara dua sistem.

"Pembangunan ekonomi kota akan diberi dorongan baru melalui hubungan dengan China," katanya.

Dalam pidato itu, Lam juga menyampaikan sejumlah langkah ekonomi dan keuangan, seperti penyesuaian bea untuk tempat tinggal, perluasan KPR, pelonggaran pembatasan investasi real estat, bantuan HK$600 juta untuk industri pariwisata, dan usulan suntikan 1 miliar dolar Hong Kong untuk mendukung industri kreatif

Lonjakan kasus virus mendorong pembatasan baru kemarin. Pemerintah menutup bar dan klub malam serta membatasi jumlah orang di jamuan makan. Lonjakan kasus juga telah menunda travel bubble antara Hong Kong dan Singapura.

Sementara itu, pemerintah telah mengalokasikan lebih dari HK$310 miliar (US$ 40 miliar) dalam bentuk stimulus virus tahun ini. Lam mengatakan situasi fiskal yang ketat berarti ada ruang terbatas untuk lebih banyak pengeluaran.

Ekonomi Hong Kong diperkirakan akan terkontraksi 6,1 persen tahun ini. Ekspor kembali menurun pada Oktober setelah kenaikan yang kuat di bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper