Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pemimpin Hong Kong Semakin Merapat ke Beijing

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam akan menggunakan pidato kebijakan tahunannya untuk mempertahankan otoritas Beijing yang semakin erat atas pusat keuangan itu.
Reni Lestari
Reni Lestari - Bisnis.com 26 November 2020  |  08:03 WIB
Pemimpin Hong Kong Semakin Merapat ke Beijing
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam berbicara dalam konferensi pers di Hong Kong, China, Sabtu (15/6/2019). - Reuters/Athit Perawongmetha
Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam berjanji untuk terus memperkuat hubungan dengan China.
Lam akan menggunakan pidato kebijakan tahunannya untuk mempertahankan otoritas Beijing yang semakin erat atas pusat keuangan itu.

Dalam pidatonya hari ini, Lam mengatakan pemerintahannya akan memulihkan kepercayaan setelah tahun yang penuh gejolak dengan gelombang baru infeksi virus, kontraksi ekonomi yang dalam, ketidaksetaraan kekayaan yang memburuk dan kekacauan politik.

"Tujuan utama dari pidato kebijakan ini adalah untuk mencari cara mengeluarkan Hong Kong dari kebuntuan dan memulihkan kepercayaan masyarakat secepat mungkin," katanya dilansir Bloomberg, Rabu (25/11/2020).

Lam mengatakan ekonomi Hong Kong dapat memperoleh keuntungan dari hubungan yang erat dengan China dengan dukungan prinsip satu negara dua sistem.

"Pembangunan ekonomi kota akan diberi dorongan baru melalui hubungan dengan China," katanya.

Dalam pidato itu, Lam juga menyampaikan sejumlah langkah ekonomi dan keuangan, seperti penyesuaian bea untuk tempat tinggal, perluasan KPR, pelonggaran pembatasan investasi real estat, bantuan HK$600 juta untuk industri pariwisata, dan usulan suntikan 1 miliar dolar Hong Kong untuk mendukung industri kreatif

Lonjakan kasus virus mendorong pembatasan baru kemarin. Pemerintah menutup bar dan klub malam serta membatasi jumlah orang di jamuan makan. Lonjakan kasus juga telah menunda travel bubble antara Hong Kong dan Singapura.

Sementara itu, pemerintah telah mengalokasikan lebih dari HK$310 miliar (US$ 40 miliar) dalam bentuk stimulus virus tahun ini. Lam mengatakan situasi fiskal yang ketat berarti ada ruang terbatas untuk lebih banyak pengeluaran.

Ekonomi Hong Kong diperkirakan akan terkontraksi 6,1 persen tahun ini. Ekspor kembali menurun pada Oktober setelah kenaikan yang kuat di bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

china hong kong Carrie Lam

Sumber : Bloomberg

Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top