Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah DKI Jakarta menyebutkan penjualan saham di ruas JORR Kebun Jeruk – Ulujami menggunakan mekanisme bisnis.
Sekretaris Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP-BUMD) DKI Jakarta Riyadi membeberkan pelepasan aset PT Jakarta Marga Jaya (JMJ) atas Jalan Tol Lingkar Jakarta kepada Astra Infrastruktur berdasar pada mekanisme bisnis biasa.
Artinya, Riyadi mengatakan, tidak ada pertimbangan khusus dalam pelepasan 35 saham milik PT Jakarta Marga Jaya (JMJ) atas Jalon Tol Lingkar Jakarta kepada Astra Infrastruktur.
“Siapa yang paling berani beli paling mahal kan atau harganya paling bagus namanya orang jual beli kan begitu, namanya orang jual beli cari harga yang paling bagus,” kata Riyadi melalui sambungan telepon pada Kamis (26/11/2020).
Selain itu, dia menerangkan, alasan pelepasan aset itu semata-mata untuk menjaga arus kas atau cash flow induk perusahaan Jakpro.
“Jakpro ada penugasan-penugasan dari mana penugasan itu tidak semua dibiayai oleh BUMD dari APBD kan begitu, dibiayai dari kasnya sendiri, tetapi dari kasnya ada kebutuhan karena terdampak pandemi dia lepas aset itu,” kata dia.
Dengan demikian, dia menampik anggapan pelepasan aset Jakpro itu terkait dengan kondisi arus kas APBD yang terkontraksi dalam akibat pandemi Covid-19.
“Saya kira enggak ada [kaitannya dengan APBD]. Jakpro melakukan penugasan, untuk penugasan butuh dana gitu kan, enggak semua penugasan didanai oleh APBD,” kata dia.
Sebelumnya, langkah Astra dalam bisnis jalan tol makin menggurita. Melalui Astra Infrastruktur perusahaan kembali menambah koleksi ruas jalan tol yang sudah beroperasi. Terbaru konglomerasi ini mengakuisisi saham Jakarta Marga Jaya. Perusahaan milik Pemerintah DKI Jakarta melalui Jakarta Propertindo.
JMJ merupakan pemegang saham konsesi 35 persen saham PT Marga Lingkar Jakarta (PT MLJ).
Nama yang disebutkan terakhir adalah operator jalan tol lingkar jakarta atau lebih dikenal dengan sebutan JORR W2 Utara dari Kebon Jeruk -Ulujami.
Sementara 65 persen lainnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (persero) Tbk. (JSMR). Dengan akuisisi ini Astra mengambil alih 100 persen JMJ atau 35 persen konsesi.
Pembelian sendiri perinciannya 51 persen dari PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) dan 49 persen saham milik PT Jaya Sarana Pratama (JSP). Anak usaha Jaya Group.
“Berinvestasi di JORR I W2N adalah salah satu langkah strategis Astra Infra dalam mendiversifikasi portofolio bisnis jalan tol. Terutama area Metro," kata Group CEO Astra Infra Djap Tet Fa, Kamis (26/11/2020).