Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit menjadi 4,4 gigawatt hingga 5 tahun ke depan.
Chief Executive Officer Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina Heru Setiawan menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas pembangkit itu tidak hanya berasal dari pembangkit panas bumi, tapi juga berasal dari pembangkit energi terbarukan lainnya.
"Target Pertamina ini pembangkitan 861 MW dan 5 tahun ke depan jadi 4,4 GW selain dari geotermal, juga dari bisnis yang lain," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (25/11/2020).
Pada 2021, untuk pembangkit geothermal, Pertamina menargetkan peningkatan kapasitas menjadi 1,4 juta GW.
Berdasarkan situs resmi Pertamina Geothermal Energi (PGE), wilayah kerja yang dikelola langsung berkapasitas 672 MW yang terdiri atas PLTP Kamojang di Jawa Barat sebesar 235 MW, Lahendong di Sulawesi Utara 120 MW, Ulubelu di Lampung 220 MW, Sibayak di Sumatra Utara 12 MW, Karaha di Jawa Barat 30 MW, dan Lumut Balai di Sumatra Selatan 55 MW.
Sementara itu, PGE mengelola tiga lapangan eksplorasi yaitu Bukit Daun, Gunung Lawu, dan Seulawah.
Baca Juga
"Target kami semua, peningkatan EBT yang bertekad penuhi 23 persen pada 2025 dan ini akan terus kami tingkatkan dari sisi ekosistem dan bahan bakunya dan koordinasi dengan PLN," ungkapnya.