Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat! Tidak Ada Tambahan Kapasitas PLTP Tahun Ini

Semula, terdapat tiga PLTP yang ditargetkan beroperasi secara komersial pada tahun ini.
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Target penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 140 megawatt tahun ini diperkirakan tidak akan tercapai.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana mengatakan bahwa target penambahan kapasitas PLTP tahun ini akan bergeser ke tahun depan.  Hal ini disebabkan penyelesaian proyek mundur 2 bulan—3 bulan dari jadwal yang ditetapkan.

"Penambahan kapasitas di panas bumi pada 2020 ini nol. Target tadinya ada, tapi ini digeser ke tahun depan," ujar Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (16/11/2020).

Semula, terdapat tiga PLTP yang ditargetkan beroperasi secara komersial pada tahun ini. 

Pertama, adalah PLTP Sorik Marapi akan menambah kapasitas beroperasi sebesar 45 MW. Pembangunan ini dilakukan oleh PT Sorik Marapi Geothermal Power selaku pengembang yang akan menghubungkan Unit II PLTP Sorik Marapi sebesar 45 MW pada jaringan 150 kV PT PLN (Persero).

Kedua, PLTP Sokoria di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kapasitas 5 MW dari total 30 MW. PLTP Sokoria merupakan salah satu proyek strategis nasional dan menjadi bagian program 35.000 MW, maupun fast track programme (FTP) 10.000 MW tahap II yang digarap oleh PT Sokoria Geothermal Indonesia (SGI).

PLTP ketiga, yang akan beroperasi, yakni PLTP Rantau Dedap Unit 1 dengan kapasitas 85 MW di Sumatra Barat. Nilai investasi untuk pembangunan pembangkit tersebut mencapai US$700 juta.

Sebelumnya, Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Ida Nuryatin Finahari mengatakan  bahwa situasi pandemi membuat pengerjaan proyek PLTP sedikit terkendala, terutama mobilitas tenaga kerja karena harus menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat.

Hingga akhir tahun lalu, kapasitas terpasang PLTP di Indonesia telah mencapai 2.130,60 MW.  

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper