Bisnis.com, JAKARTA – Tawaran peningkatan keterampilan kerja dan insentif menjadi alasan utama para penerima Kartu Prakerja mendaftar program ini.
Temuan tersebut didapatkan melalui survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) bersamaan dengan Sakernas pada Agustus 2020.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto mengatakan peningkatan keterampilan kerja menempati posisi pertama dengan presentase 48,70 persen penerima Kartu Prakerja.
Posisi kedua ditempati oleh mendapatkan uang saku atau intensif sebanyak 27,73 persen, disusul dengan ikut teman 12,98 persen.
“Di tengah pandemi, hampir semua masyarakat mengalami pengurangan income. Alasan ini sah-sah aja [mendapatkan uang saku],” katanya dalam konferensi virtual ‘Survei BPS: Bicara tentang Kartu Prakerja, Senin (23/11/2020).
Hal tersebut juga tercermin dari penerima kartu prakerja yang didominasi oleh pekerja paruh waktu atau yang bekerja kurang dari 35 jam sebanyak 66,47 persen dan 22,24 persen lainnya berstatus pengangguran.
Baca Juga
Sementara itu, Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan Kartu Prakerja telah menjaring 5,9 juta penerima selama gelombang 1-11.
Namun, pelaksanaan Kartu Prakerja ini disebutnya telah menarik jumlah pendaftar tak sedikit yakni 43 juta orang dan hampir 100 persen mendaftar di jalur pendaftaran mandiri melalui website resminya.