Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP I dan AP II Kompak Proyeksikan Okupansi Penumpang Akhir Tahun

PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II sepakat, periode libur Natal dan Tahun Baru akan menjadi pendongkrak jumlah penumpang pesawat terbang.
Sejumlah calon penumpang antre saat pengecekan tiket di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (21/9/2020). Kementerian Perhubungan akan segera merealisasikan pemberian stimulus bagi industri penerbangan dengan membebaskan biaya layanan penumpang di bandara atau passenger service charge (PSC) guna menyokong keberlangsungan maskapai di masa pandemi COVID-19./ANTARA FOTO-Fauzan
Sejumlah calon penumpang antre saat pengecekan tiket di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (21/9/2020). Kementerian Perhubungan akan segera merealisasikan pemberian stimulus bagi industri penerbangan dengan membebaskan biaya layanan penumpang di bandara atau passenger service charge (PSC) guna menyokong keberlangsungan maskapai di masa pandemi COVID-19./ANTARA FOTO-Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II memproyeksikan kinerja penerbangan akan kembali mengalami lonjakan pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan tambahan sejumlah pergeseran hari libur lebaran lalu.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan proyeksi untuk tingkat permintaan selama periode Nataru akan jauh lebih besar karena pemerintah menggeser libur bersama pada masa lebaran ke Desember.

Awal pun memperkirakan jumlah hari efektif digunakan untuk bepergian bisa semakin banyak. Bahkan menurutnya maksimal bisa mencapai 20 hari kalender dengan akhir pekan. 

Oleh karena itu, operator pelat merah tersebut juga akan mengawal lebih ketat sinkronisasi prosedur kesehatan dan operasional bandara dijalankan sesuai dengan animo masyarakat.

“Kami harapkan juga pada periode ini penanganan covid bisa lebih baik. Secara proyeksi, misalnya sudah agak normal kemudian Juli ke Agustus itu stabil ya. Agustus- September negatif kemudian ada peningkatan kembali dari pencairan stimulus PSC juga,” jelasnya Minggu, (22/11/2020).

AP II pun memperkirakan jumlah penumpang pesawat bakal naik sampai 44 persen pada akhir tahun. Awal memperkirakan akan ada lonjakan sampai dengan 20 persen antara Oktober ke November. Kemudian sebesar 44 persen antara November ke Desember.

Sebagai gambaran penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta berada dalam tren positif berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh lembaga penyedia data penerbangan global, OAG, yang berbasis di Inggris.

Sesuai laporan OAG Frequency & Statistics, kapasitas kursi penerbangan (seat capacity) yang tersedia di Bandara Soekarno-Hatta pada Oktober 2020 tercatat sekitar 2 juta kursi, atau naik 0,2 persen dibandingkan dengan September 2020. Di sisi lain, kapasitas kursi pada Oktober 2020 yang sebanyak 2 juta kursi itu sudah mencapai sekitar 57 persen dari posisi Oktober 2019 saat tidak ada pandemi Covid-19 yakni sebanyak 3,55 juta kursi.

Kapasitas kursi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta pada Oktober 2020 (sekitar 2 juta kursi), lebih banyak dibandingkan dengan bandara lain semisal Bandara Changi (314.084 kursi), Hong Kong (499.370 kursi), Seoul (861.355 kursi), Amsterdam (1,59 juta kursi), Paris Charles de Gaulle (1,32 juta kursi), Chicago O’Hare, (1,91 juta kursi), Frankfurt (1,30 juta kursi), Istanbul (1,51 juta kursi), dan Dubai (1,5 juta kursi).

Menurut Awal permintaan yang tumbuh diikuti dengan peningkatan pasokan, dan ini dapat berjalan dengan baik di Bandara Soekarno-Hatta. Saat minat masyarakat untuk terbang naik, PT Angkasa Pura II dan maskapai mampu menyediakan kursi penerbangan yang dibutuhkan. Sehingga, tercipta iklim positif di Bandara Soekarno-Hatta.

Senada Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan memprediksikan peningkatan penumpang saat nataru juga jauh akan lebih tinggi dari pada libur cuti bersama pada akhir pekan ini. Hal ini dikarenakan periode libur nataru yang lebih lama dari tanggal 25 Desember 2020 - 3 Januari 2021. 

“Kami siapkan di Desember juga karena  25 jatuh di hari Jumat lalu 26 Sabtu, belum lagi 28 Desember – 1 Januari juga pengganti libur Idulfitri,”ujarnya.

API juga memprediksikan terjadinya pertumbuhan penumpang hingga 40 persen pada akhir tahun ini, setelah pada periode awal Oktober ini hingga libur panjang akhir pekan bisa mencapai pertumbuhan sekitar 29 persen.

Sementara itu Ketua Umum Inaca Denon Prawiraatmadja mengatakan untuk pola liburan akhir tahun biasanya masyarakat cenderung memilih rute internasional. Namun dia mengharapkan dengan kondisi pandemi saat ini, optimisme tetap akan terbangun untuk rute pariwisata domestik.

“Beda memang polanya jadi biasanya akhir tahun lebih untuk liburan ke luar negeri bukan kembali ke kampung halaman. Kendati nanti ada pergeseran libur mudik. Jadi optimismenya di pariwisata domestik,”ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper