Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menyambut momen musim puncak transportasi penumpang Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru) dengan kembali membuka saluran penjualan tiket kapal melalui aplikasi mobile dan situs dalam jaringan pada 25 November 2020.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni O.M. Sodikin menuturkan siap membuka kembali penjualan tiket kapal Pelni untuk menyambut peak season akhir 2020 dengan mulai membuka penjualan tiket bagi calon penumpang melalui website dan mobile application, setelah sebelumnya hanya melakukan penjualan tiket di loket-loket kantor cabang.
"Layanan penjualan tiket berbasis online pada masa pandemi ini juga tetap memperhatikan persyaratan yang harus dibawa dan ditunjukkan kepada petugas saat check-in di pelabuhan," kata Sodikin dalam siaran pers, Rabu (18/11/2020).
Dia menuturkan penjualan tiket melalui situs dan mobile application ini tetap mewajibkan calon penumpang untuk dapat mematuhi sejumlah peraturan yang ditentukan sesuai protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru ini.
Para calon penumpang kapal wajib membawa dan menunjukkan kepada petugas Surat Keterangan Bebas Covid-19 dari hasil PCR atau Rapid Test terbaru dengan hasil Negatif / Non-Reaktif yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit atau fasilitas kesehatan resmi serta membawa kelengkapan administrasi lainnya saat check in, wajib bermasker.
Penumpang, lanjutnya, diimbau agar datang di pelabuhan 3 jam sebelum keberangkatan untuk validasi data diri dengan petugas yang bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat
Baca Juga
Sejalan dengan pemberlakuan kembali penjualan tiket di website dan mobile application, Pelni pun siap menjalankan 26 kapal penumpang dan mengoperasikan 45 trayek kapal perintisnya untuk menyambut momen Nataru kali ini.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro menyampaikan bahwa jelang momen Nataru, Pelni telah menyiapkan 210.990 kursi untuk para penumpang.
“Kami telah menyiapkan sebanyak 210.990 pax untuk calon penumpang kapal Pelni. Jumlah tersebut sudah kami sesuaikan dengan pemberlakuan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru ini,” kata Yahya.