Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom senior sekaligus mantan menteri Rizal Ramli buka suara terkait dengan investasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) dikenal dengan Gojek.
Rizal Ramli menyatakan keputusan Telkomsel berinvestasi kepada Gojek dinilai sebagai langkah yang tidak pintar. Pasalnya, big data yang dimiliki Telkomsel jauh lebih besar dari Gojek.
"Tlg jelaskan .. This doesn't sound like a smart move. Big Data Telkomsel >> jauh lebih besar dari Gojek. Kok Telkomsel mau beli Gojek senilai Rp2,1 Triliun??," tulis akun Twitter @RamliRizal seperti dikutip, Rabu (18/11/2020).
Berdasarkan keterbukaan informasi, Telkomsel dan Gojek telah menandatangani perjanjian atas investasi senilai USS$150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun pada Senin (16/11/2020).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, VP Investor Relation TLKM Andi Setiawan menjelaskan investasi di Gojek dilakukan sebagai bentuk komitmen Telkomsel sebagai bentuk layanan beyond connectivity.
"Telkom percaya kolaborasi ini dapat memberikan layanan dan solusi yang lebih baik kepada masyarakat dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkesinambungan," ungkap Andi.
Seperti dikutip Bisnis pada Rabu (18/11/2020), Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menjelaskan kedua perusahaan ini akan berkolaborasi di bidang gaya hidup digital serta mengembangkan solusi teknologi periklanan digital yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di berbagai skala bisnis.
Gojek dan Telkomsel juga bekerjasama dalam bidang pemberdayaan talenta melalui pertukaran pengalaman dan program pembinaan keahlian profesional sebagai bentuk upaya meningkatkan sumber daya manusia teknologi di Indonesia.
Adapun, kolaborasi Gojek dan Telkomsel merupakan perluasan dari kerja sama sebelumnya, yakni menawarkan paket data terjangkau kepada mitra driver Gojek sejak 2018.
Setyanto menyebutkan kerja sama ini juga akan membuka berbagai peluang kolaborasi lainnya yang memanfaatkan skala gabungan dari kedua perusahaan sehingga dapat menjangkau jutaan masyarakat Indonesia di seluruh nusantara.
“Sinergi melalui teknologi dan ekosistem dari kedua perusahaan karya anak bangsa ini juga akan mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia,” katanya.