Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Inka Akan Bangun Pabrik Kereta Api di Afrika

Tiga peluang pembangunan di Afrika, yakni di lintasan Liberia—Libya (7.411 kilometer), lintasan Gabon—Eritrea (4.564 Kilometer), dan lintasan Kongo—Tanzania (5.797 kilometer).
Proses Pengerjaan Kereta untuk Bangladesh Railway di Workshop PT INKA (Persero)./inka.co.id
Proses Pengerjaan Kereta untuk Bangladesh Railway di Workshop PT INKA (Persero)./inka.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Industri Kereta Api (Persero) akan membangun pabrik di Benua Afrika untuk mendukung proyek transportasi di benua tersebut yang akan berlangsung selama 30 tahun ke depan.

Berdasarkan paparan PT Industri Kereta Api (Inka), ada peluang pembangunan lintasan kereta api sepanjang 19.241 kilometer lintas negara di benua tersebut. Adapun, Inka melaporkan saat ini telah masuk ke dalam proyek pembangunan kereta api di tiga negara.

"Untuk [proyek pembangunan kereta api di] Afrika kemungkinan besar kami akan bangun pabrik di sana. Untuk cover lintasan Afrika cukup besar, [dengan kapasitas produksi nasional] enam kereta per hari untuk Inka tidak akan sanggup," ujar Direktur Utama Inka Budi Noviantoro dalam Ngopi BUMN, Rabu (18/11/2020).

Budi memperkirakan bahwa pihaknya akan membangun dua fasilitas produksi di Afrika.

Dia memaparkan bahwa tiga peluang pembangunan di sana, yakni di lintasan Liberia—Libya (7.411 kilometer), lintasan Gabon—Eritrea (4.564 Kilometer), dan lintasan Kongo—Tanzania (5.797 kilometer).

Budi menjelaskan bahwa pembayaran pembangunan lintasan kereta api di negara-negara tersebut akan menggunakan skema pemanfaatan sumber daya alam tiap-tiap negara. Artinya, Inka akan memiliki keleluasaan untuk menyerap sumber daya alam setiap negara dengan masa waktu tertentu sebagai timbal balik pembangunan lintasan tersebut.

Budi mencontohkan dengan proyek perlintasan kereta api di Zimbabwe yang menggunakan skema leasing tambang batu bara di sana. Dengan pembangunan total perlintasan sepanjang 1.600 kilometer, Inka dapat memanfaatkan hasil batu bara Zimbabwe sekitar 2,3 juta ton per tahun.

"Barangkali teman-teman [BUMN], Aneka Tambang bisa join partner dengan kami di sana dalam waktu ke depan," ucapnya.

Selain pertambangan, Budi menyatakan bahwa pihaknya juga akan masuk dalam proyek pengembangan infrastruktur lain sebagai skema pembangunan perlintasan di Afrika. Adapun, dia mencontohkan beberapa proyek seperti panel surya, pembangunan kota pintar, dan kabel fiber optik.

Selain di Afrika, Budi menyatakan bahwa pihaknya juga akan menyasar proyek perlintasan di Amerika Latin. Sejauh ini, dia melihat ada peluang untuk mengisi permintaan sebanyak 322 lokomotif dan 883.460 kereta barang.

"Agak jauh [pasarnya], tapi itu pasar yang memungkinkan Inka bisa masuk. Jadi, kata kunci global adalah keharusan untuk Inka dan peluangnya cukup besar," kata Budi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper