Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dunia Perikanan Butuh Penyedia Transportasi Multimoda

Pemerintah berupaya memperkuat Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) guna memperlancar aliran ikan dari sentra produksi ke sentra industri. Kehadiran perusahaan penyedia layanan angkutan multimoda diperlukan.
Nelayan mengangkut ikan hasil tangkapannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/4/2020). Sebanyak 81 persen produksi perikanan, terutama perikanan tangkap berada di luar Jawa, dan 50 persen unit pengolahan ikan (UPI) berpusat di Jawa. / ANTARA
Nelayan mengangkut ikan hasil tangkapannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (20/4/2020). Sebanyak 81 persen produksi perikanan, terutama perikanan tangkap berada di luar Jawa, dan 50 persen unit pengolahan ikan (UPI) berpusat di Jawa. / ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berupaya memperkuat Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) guna memperlancar aliran ikan dari sentra produksi ke sentra industri. Salah satu yang dibutuhkan saat ini adalah kehadiran perusahaan penyedia layanan angkutan multimoda.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti mengatakan bahwa untuk menunjang konektivitas dan efisiensi rantai pasokan hasil perikanan dari sentra produksi/pengumpul menuju sentra distribusi/industri/konsumsi dibutuhkan peran penyedia jasa logistik yang memiliki layanan multimoda.

"Kami berharap ke depan ada satu perusahaan penyedia jasa logistik yang memiliki layanan angkutan multimoda," katanya seperti dikutip dalam keterangan pers KKP, Sabtu (14/11/2020).

Dengan demikian, pelaku usaha perikanan ketika akan mengirimkan hasil kelautan dan perikanan tidak harus melakukan kontrak dengan satu sampai lima perusahaaan jasa logistik tetapi cukup dengan satu perusahaan jasa yang dapat menghubungkan darat, laut, dan udara dengan biaya logistik lebih efektif dan efisien.

Artati mengakui masih banyak tantangan yang dihadapi dalam implementasi SLIN, salah satunya dalam menyediakan ketersediaan bahan baku industri pengolahan dan kebutuhan pasar. Hal ini mengingat sebanyak 81 persen produksi perikanan, terutama perikanan tangkap berada di luar Jawa, dan 50 persen unit pengolahan ikan (UPI) berpusat di Jawa.

Produksi perikanan nasional mencapai 23,86 juta ton pada 2019. Jumlah tersebut terdiri dari perikanan tangkap sebesar 7,53 juta ton dan perikanan budidaya sebesar 16,33 juta ton, termasuk rumput laut. Oleh karena itu diperlukan sinergitas antarpelaku usaha agar produk pengolahan ikan nasional bisa kompetitif dan berdaya saing dengan negara lain, baik secara harga maupun kualitas.

Untuk aktivitas logistik, diperlukan infrastuktur yang terdiri dari simpul logistik dan mata rantai logistik yang berfungsi menggerakkan barang dari titik asal ke titik tujuan. Simpul logistik dapat berupa pelaku logistik, maupun konsumen, sedangkan link logistik meliputi jaringan distribusi, jaringan transportasi, jaringan informasi, dan jaringan keuangan.

Melalui program SLIN sejak 2016 hingga 2020, Ditjen PDSPKP telah membangun dan melengkapi fasilitas sarana dan prasana penunjang logistik hasil perikanan seperti cold storage, kendaraan berpendingin, serta pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Biak dan Mimika.

Ia memastikan, kedepan, fasilitas penunjang lainnya akan terus ditambah guna memperkuat sistem logistik perikanan nasional. "Mulai tahun ini, KKP sudah mulai mengembangkan penggunaan portable cold storage yang sangat cocok digunakan di wilayah pesisir karena lebih praktis dan mudah dipindah," sambungnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper