Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moeldoko Apresiasi Perpanjangan Fasilitas GSP dari AS

Dengan perpanjangan fasilitas GSP, Moeldoko meminta investor tidak khawatir untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, hubungan Indonesia dan Amerika menjadi lebih erat.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Senin (29/6/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Senin (29/6/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi perpanjangan fasilitas keringanan bea masuk dalam skema Generalized System of Preferences (GSP) yang diberikan pemerintah Amerika Serikat (AS) bagi produk ekspor dari Indonesia.

Dengan perpanjangan fasilitas GSP, Moeldoko meminta investor tidak khawatir untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Apalagi saat ini, ujar dia, stabilitas politik, keamanan dan ekonomi di Indonesia terjaga baik.

“Ini menjadi supporting [dukungan] yang luar biasa untuk Indonesia dalam meningkatkan perekonomian menjadi semakin lebih baik,” kata Moeldoko saat menerima Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Yong Kim di Gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (13/11/2020).

Selain itu, hubungan bilateral perekonomian antara Indonesia dan AS dalam investasi, dan juga sektor lainnya seperti pendidikan dan kesehatan dapat semakin kuat.

“Stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan ini kami jaga dengan baik,” ujarnya.

Pemerintah RI, ujar Moeldoko juga berupaya terus memperbaiki tatanan regulasi untuk mempermudah aliran investasi. Hal itu pula yang membuat pemerintah menginisiasi perumusan Undang-Undang Cipta Kerja.

UU pertama yang dibuat dengan Omnibus Law itu ditujukan agar Indonesia dapat mengakselerasi pendapatan per kapita agar tidak terjebak menjadi negara berpendapatan menengah.

“Kebutuhan logistik juga terjaga melalui pembangunan infrastruktur baik darat, laut, dan udara sehingga transportasi menjadi mudah dan terjangkau,” ujarnya.

Dubes AS Sung Yong Kim memandang perpanjangan GSP akan turut meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara.

Di sisi lain, Kim juga menyampaikan bahwa pemerintah AS menyambut positif pengesahan UU Cipta Kerja.

“Undang-undang tersebut akan meningkatkan iklim investasi di Indonesia. Terutama, mengenai stabilitas, konsistensi, dan transparansi,” ujar Kim.

Kim yang akan bertugas sebagai Dubes AS untuk Indonesia dalam 3 tahun ke depan juga menginginkan kerja sama lebih erat dan lebih aktif di sektor kesehatan dan pendidikan. Kim berjanji akan berusaha mengeksplorasi upaya-upaya baru untuk berkolaborasi dengan Indonesia.

Misalnya, di bidang kesehatan, Kim berharap AS dapat terus berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, terutama melalui sumbangan ventilator.

“Dari sisi pendidikan, saya juga berharap, lebih banyak lagi pelajar Indonesia yang bisa bersekolah di AS. Apalagi kami yakin, AS memberikan pendidikan lebih baik dari negara lain,” kata Kim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper