Bisnis.com, JAKARTA – Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi keberhasilan Gojek yang melebarkan sayap bisnisnya ke mancanegara. Selain dampak positif yang diberikannya kepada masyarakat, ekspansi Gojek itu membuktikan Indonesia mampu bersaing di kancah global.
Menurutnya, Gojek tak hanya berhasil di Indonesia tapi juga berhasil untuk penetrasi ke mancanegara, mulai dari Singapura dan Vietnam hingga Thailand.
"Saya berharap Gojek terus hadir guna memberikan dampak positif yang menyeluruh bagi masyarakat Indonesia. Ini membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing dan besar di lingkup internasional. Bila kita bergerak bersama, tentu kita akan bisa maju bersama,” ujarnya dalam Konferensi Pers Virtual Hari Jadi Gojek Ke-10, Kamis (12/11).
Luhut mengakui bahwa selama satu dekade terakhir, Gojek telah mendukung jutaan mitra dan turut memberdayakan masyarakat Indonesia.
Bahkan dalam kondisi pandemi Covid-19, lanjutnya, aplikasi karya anak bangsa itu semakin dibutuhkan menyusul adanya perubahan perilaku konsumen menjadi bersandar pada sistem daring.
“Para penggunanya yang bekerja dari rumah (Work from Home/WFH) dan para mitra juga sangat terbantu [oleh Gojek]. Gojek juga turut terlibat dalam pendistribusian bantuan sosial. Saya apresiasi hal tersebut dan tentu ini pencapaian yang membanggakan,” ujar Luhut.
Baca Juga
Di sisi lain, pertumbuhan Gojek yang signifikan selama 10 tahun ini benar-benar di luar ekspektasi para pendirinya.
Hal tersebut diakui Co-CEO Gojek Kevin Aluwi, dengan mempertimbangkan evolusi layanan Gojek, dari semula hanya bergerak di bidang call center menjadi aplikasi on-demand yang mampu memberikan 20 layanan sekaligus.
“Capaian ini sungguh luar biasa karena pada awalnya kita tidak ada yang tahu bahwa Gojek bahkan bisa keluar dari Jakarta pun itu sesuatu yang mungkin bisa tidak terjadi," ujarnya.
Dia menerangkan, dari awalnya hanya ada 20 mitra menjadi sekarang 20 juta mitra di seluruh Asia Tenggara, hal itu menjadikan perusahaan internasional yang menjadi kebanggaan Indonesia.
Kevin juga mengucapkan rasa syukur bahwa berbagai inovasi yang dijalankan selama 10 tahun terakhir mampu memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, seperti terindikasikan dari survei yang dirilis Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.
Lembaga itu menyatakan Gojek berkontribusi Rp104,6 triliun bagi pertumbuhan perekonomian di tahun 2019.
Co-CEO Gojek lainnya, Andre Soelistiyo mengatakan bahwa pihaknya tidak akan berhenti melakukan inovasi.
Bahkan, tuturnya, situasi pandemi seperti saat ini justru mendorong mereka untuk terus melakukan inovasi baik pada aspek teknologi, kualitas layanan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Sebagai contoh, untuk menghadapi pandemi, pihaknya fokus agar konsumen tetap percaya pada layanan Gojek sehingga para mitra dapat terus memperoleh pendapatan.
Karena itulah, ungkapnya, Gojek gencar melakukan kampanye penerapan protokol kesehatan sebagai bagian dari upaya menjaga kepercayaan konsumen, seraya terus mendorong investasi digital, salah satunya di layanan groceries yang tahun ini tercatat tumbuh signifikan.
“Dengan komitmen untuk terus memberikan peluang terhadap kehidupan yang lebih baik melalui teknologi, serta fokus kepada efisiensi bisnis, kami akan terus menciptakan dampak positif bagi ekosistem kami serta berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dan Asia Tenggara di tahun-tahun mendatang," ujarnya.
Menurutnya, pada 2020 adalah tahun di mana pihaknya belajar banyak, sekaligus mencapai banyak hal yang membawa perusahaan jauh lebih kuat secara fundamental.
"Kami optimis bahwa 2021 akan menjadi tahun yang lebih baik bagi Gojek dan mitra-mitra kami, ” tegas Kevin.