Bisnis.com, JAKARTA - Sempat diisukan batal pulang ke Indonesia, PT Angkasa Pura II (Persero) tetap melakukan persiapan pengamanan jelang kedatangan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta pada 10 November 2020.
VP Corporate Communications AP II Yado Yarismano menyoroti soal pengawasan terutama terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan. Terlebih, sejumlah massa sudah mengklaim akan menjemput imam besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.
"Dalam hal ini kami meningkatkan pengawasan dimana nanti para petugas akan melakukan pengawasan terkait protokol kesehatan yang harus dilakukan," ungkapnya kepada Bisnis.com, Kamis (5/11/2020).
Namun, terkait dengan jumlah personel yang disiagakan masih dalam pembahasan. Perseroan sebagai pengelola bandara akan 'mengamankan' fasilitas publik tersebut dengan cara memperketat pengawasan protokol kesehatan.
Massa dari sejumlah organisasi yang tergabung Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat (Jabar) akan bertolak ke Jakarta untuk menjemput pemimpin FPI Habib Rizieq Syihab pada Selasa 10 November 2020. Mereka mengklaim siap putihkan Jakarta.
Sejumlah 40 ormas pergerakan Islam di Jabar yang terhimpun dalam API akan melakukan konsolidasi ke majelis taklim, pondok pesantren dan pengurus masjid untuk ikut menjemput Habib Rizieq.
Baca Juga
Akan tetapi, beredar kabar bahwa Imam Besar FPI itu batal pulang ke Indonesia. Padahal, sebelumnya dia sudah mengabarkan akan tiba pada 10 November 2020.
Menanggapi kabar itu, Juru Bicara FPI Munarman memastikan informasi yang tersebar di media sosial soal batalnya kepulangan Imam Besar FPI Rizieq Shihab ke Indonesia adalah berita bohong alias hoaks.
"Itu informasi hoaks," ujar Munarman seperti dilansir dari Tempo.co, Jumat (6/11/2020).