Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HK Metals : UU Cipta Kerja Belum Bertuah di Kuartal IV

PT HK Metals Tbk. menilai pengesahan Undang-undang (UU) No. 11/2020 tentang Cipta Kerja belum akan memberikan dampak ke performa pabrikan pada kuartal IV/2020.
Per kuartal III/2020, hanya produk aluminium dan baja ringan yang masih stabil penjualannya. Adapin pipa polivinil klorida (PVC), stainless steel, dan alat tukang mengalami penurunan signifikan./HK Metals
Per kuartal III/2020, hanya produk aluminium dan baja ringan yang masih stabil penjualannya. Adapin pipa polivinil klorida (PVC), stainless steel, dan alat tukang mengalami penurunan signifikan./HK Metals

Bisnis.com, JAKARTA - PT HK Metals Tbk. menilai pengesahan Undang-undang (UU) No. 11/2020 tentang Cipta Kerja belum akan memberikan dampak ke performa pabrikan pada kuartal IV/2020.

Dengan kata lain, ramalan omzet perseroan masih belum berubah dari negatif sekitar 40 persen secara tahunan. Walakin, perseroan masih meneliti dampak pengesahan tersebut pada produktivitas tenaga kerja pabrikan pada 2021.

"Kami juga berharap ada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang lebih terperinci lagi dan pemerintah dapat melakukan sosialisasi yang lebih implementatif ke pelaku usaha," kata Direktur Komersil HK Metals Yudhi Sudarmanto kepada Bisnis, Rabu (4/11/2020).

Yudhi menilai sosialisasi tersebut pening agar dampak UU Cipta Kerja dapat dirasakan oleh seluruh industri, khususnya industri aluminium. Ydhi berharap pengesahan UU Cipta Kerja dapat memberikan perbaian dalam iklim usaha dan investasi nasional.

Di samping itu, Yudhi menyatakan pihaknya masih akan fokus untuk meningkatkan performa pabrikan hingga akhir tahun. Alhasil, ujarnya, pabrikan belum memiliki rencana aksi korporasi untuk tahun depan.

Berdasarkan laporan keuangan HK Metals per kuartal II/2020, laba kotor perseroan anjlok 54,29 persen secara tahunan menjadi Rp52,8 triliun. Adapun, lini produksi yang mencatatkan pertumbuhan hanya produksi baja ringan yang naik 68,34 persen secara tahunan menjadi Rp8,5 triliun.

Yudhi berujar ada sedikit perbaikan penjualan pada perlonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Walakin, permintaan komponen bangunan kepada peritel maupun pabrikan masih lemah.

Per kuartal III/2020, hanya produk aluminium dan baja ringan yang masih bisa mempertahankan kestabilan penjualan. Sementara itu, penjualan pipa polivinil klorida (PVC), stainless steel, dan alat tukang mengalami penurunan signifikan.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus fokus mengembangkan lini produksi aluminium dan baja ringan dalam beberapa tahun ke depan. Selain realisasi Januari-September 2020, Yudhi menyatakan keputusan tersebut juga didasari perubahan tren desain arsitektur beberapa tahun ke depan.

"Akan banyak [bangunan yang] mengedepankan ruang terbuka dan juga sekat-sekat pembatas yang kami kira akan banyak menggunakan komponen aluminium dan baja ringan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper