Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berencana untuk mengonversi 2.130 pembangkit listrik tenaga diesel menjadi pembangkit yang menggunakan energi baru dan terbarukan.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan bahwa akan ada 5.200 mesin PLTD yang terpasang dan tersebar 2.130 di lokasi di Indonesia akan dikonversi menjadi pembangkit EBT dengan total konversi sampai 2 gigawatt (GW).
Dia mengatakan bahwa proses konversi akan dibagi menjadi tiga tahapan. Pada tahap pertama PLN akan mengonversi sebanyak 200 lokasi PLTD dengan kapasitas 225 megawatt (MW).
Sementara itu, pada tahap kedua konversi PLTD yang dilakukan dengan kapasitas 500 MW, serta pada tahap ketiga dengan kapasitas 1.300 MW.
"Langkah ini juga jadi eksplorasi sumber EBT di daerah setempat dan mempehitungkan pasokan di wilayah tersebut," ujarnya dalam webinar yang digelar pada Senin (2/11/2020).
Dia mengungkapkan bahwa selama kurang lebih 40 tahun PLTD beroperasi, biaya yang dikeluarkan cukup tinggi mengingat harga bahan bakar serta kendala geografis. Hal itu turut menjadi faktor yang membuat sejumlah titik tidak dapat teraliri listrik selama 24 jam.
Baca Juga
Menurutnya, program konversi ini akan memberi dampak yang cukup besar terhadap masyarakat untuk bisa mendapatkan aliran listrik yang lebih lama.
Selain itu, PLN dapat lebih menghemat biaya pokok yang dikeluarkan dengan mengurangi konsumsi bahan bakar yang masih harus diimpor.
"Konversi PLTD ke pembangkit berbasis EBT merupakan langkah paling masif dalam sejarah PLN. Ini jadi gerakan PLN untuk kurangi belanja di sektor BBM yang sebagian besar masih impor," jelasnya.
Direktur Mega Proyek PLN Ikhsan Asaad menjelaskan bahwa nantinya pembangkit yang dikonversi tersebut akan seluruhnya memanfaatkan EBT, bukan menggunakan sistem hybrid.
Dia menjelaskan bahwa kriteria PLTD yang akan dikonversi adalah pembangkit yang sudah berusia 15 tahun, lokasi yang terpencil, dan memiliki biaya pokok produksi yang tinggi.
"Sampai 2025, target 200 lokasi ini akan kita mulai lelangnya pada akhir Desember ini. Kemudian selesai kira-kira commercial of date pada 2022 butuh setahun ya," jelasnya.