Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal ketiga tahun ini meningkat dibandingkan dengan capaian kuartal kedua maupun pada periode yang sama tahun lalu.
Nilai investasi pada kuartal III/2020 tercatat sebesar Rp209 triliun atau sebesar 74,8 persen dari target tahun ini yang ditentukan sebesar Rp817,2 triliun.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede berpendapat peningkatan investasi, khususnya penanaman modal asing (PMA) pada periode tersebut tidak terlepas dari mulai pulihnya aktivitas ekonomi, meskipun masih terbatas.
"Kenaikan investasi ini sebenarnya sudah terindikasi dari perkembangan PMI Indonesia serta kenaikan impor bahan baku dan barang modal pada kuartal III/2020," katanya kepada Bisnis, Jumat (23/10/2020).
Hingga akhir tahun, Josua memperkirakan investasi akan cenderung mendekati target BKPM seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, pemulihan ekonomi global juga mengindikasikan potensi perbaikan kinerja ekspor juga terus berlanjut. Meski demikian, peningkatan komitmen investasi pada 2020 mennurut Josua cenderung stagnan jika dibandingkan dengan kinerja pada 2019.
Baca Juga
Sementara itu, kata Josua, dampak positif dari Omnibus Law Cipta Kerja pada peningkatan komitmen investasi diprediksi baru akan terlihat paling cepat pada semester II/2021.
"[Peningkatan investasi di 2021] sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional, dengan catatan bahwa produksi dan pendistribusian vaksin Covid-19 dapat terlaksana sesuai dengan rencana pemerintah," jelasnya.
Adapun, dalam konferensi pers hari ini, Jumat (23/10/2020), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengutarakan target investasi pada 2020 akan ditingkatkan.
Bahlil optimistis Omnibus Law Cipta Kerja akan memberikan dampak pada peningkatan investasi tahun depan.
“Pada 2021, insyaallah pandemi selesai, investasi kita akan semakin baik. Ini karena respons baik investor baik dalam dan luar negeri. Juga para UMKM kita gairahkan agar mereka bisa didorong pada sektor formal untuk mendapatkan akses permodalan,” katanya.