Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan telah memberikan stimulus bagi industri penerbangan melalui biaya kalibrasi navigasi dan penghapusan biaya passenger service charge (PSC) atau airport tax dalam komponen tiket pesawat dan akan merilis insentif lanjutan jika keduanya nanti mampu memberikan dampak positif dalam menggerakkan penumpang.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan dampak Covid-19 transportasi udara yang paling besar. Novie menjelaskan pemerintah memberikan subsidi senilai Rp175 miliar untuk tarif Pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U). Sementara untuk biaya kalibrasi telah dianggarkan Rp40 miliar lebih bagi AirNav serta AP I dan AP II.
Biaya kalibrasi merupakan biaya untuk mengoperasikan pesawat udara yang dilengkapi peralatan khusus yang dilakukan badan navigasi untuk menjamin peralatan take off landing pengontrolan radar navigasi dan lighting sistem semuanya beroperasi sesuai persyaratan sehingga keselamatan penerbangan terjamin.
“Kalau subsidi untuk Airnav ini akan sangat signifikan ya karena per tahunnya untuk ini saja bisa Rp100 miliar, juga untuk AP I dan AP II dengan lebih dari 30 bandara. Sehingga dalam waktu yang masih dua bulan kedepan masih bisa kita lakukan. Kalau tahun depan Covid-19 belum mereda. Program ini bisa kami lanjutkan,” jelasnya, Kamis (22/10/2020).
Tak hanya melanjutkan sejumlah stimulus untuk tahun depan, Novie juga mengharapkan jika program stimulus telah berjalan dengan hasil yang positif, pemerintah bisa hadir untuk memberikan stimulus lebih banyak.
Dia mencontohkan saat ini masih banyak pesawat yang terparkir di bandara. Menurutnya jika maskapai keberatan membayar biaya parkir ini tentunya juga menghambat bisnis penerbangan karena konektivitas negara kepulauan dari Sabang sampai Merauke akan tersendat.
Baca Juga
“Ke depan kami akan membuka pemikiran itu. Yang sudah kita lakukan dan disetujui kalibrasi dan penumpang. Kami membuka kemungkinan dan dinamikanya lebih dalam. Kalau hal ini bisa memberikan positif nantinya. Tentu akan ada hal yang mendorong lebih lagi untuk memperbaiki industri penerbangan,” imbuhnya.