Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol menyebutkan bahwa progres dari proyek sistem transaksi nontunai berbasis multi-lane free flow (MLFF) atau global navigation satellite system (GNSS) kini terus berlanjut.
Kepala BPJT Danang Parikesit menjelaskan bahwa setelah tahapan prakualifikasi pada Juli lalu, kini proyek tersebut sampai pada tahap annwijzing.
"Progres dari proyek MLFF yang masuk di market sounding Maret lalu saat ini sedang aanwijzing lelang," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (21/10/2020).
Proyek MLFF merupakan teknologi transaksi tol nontunai nirsentuh dalam rangka meningkatkan efisiensi sistem transaksi dan pelayanan di jalan tol.
Proyek ini akan diimplementasikan di jalan tol sepanjang 1.713 kilometer dengan nilai investasi Rp4,06 triliun. Pemrakarsa proyek tersebut yaitu Roatex Ltd. Zrt., National Toll Payment Service Plc., MFB Hungarian Development Bank.
Sebelumnya, Direktur Perumusan Kebijakan dan Evaluasi Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry T.Z. menuturkan bahwa nantinya penerapan teknologi GNSS akan dilakukan secara bertahap.
Baca Juga
Pasalnya, teknologi yang berbasis satelit ini didasarkan pada pangkalan data kendaraan.
"Jadi, pada tahap awal usulannya pakai RFID [radio frequency identification] untuk proses registrasi [data pengguna]. Setelah semua 100 persen, baru pindah ke GNSS," ujarnya.