Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni akan mengoperasikan seluruh kapalnya yang terdiri atas 26 kapal penumpang dan sebanyak 45 trayek perintis tol laut pada akhir Desember 2020 guna mengantisipasi kepadatan penumpang.
Head of Corporate Secretary PT Pelni Yahya Kuncoro menjelaskan sejauh ini telah mengikuti protokol kesehatan yang diperuntukkan bagi penumpang dan Awak Badan Kapal (ABK). Hal itu guna mencegah jangan jangan sampai ABK terpapar penumpang begitupun sebaliknya, karena waktu perjalanan yang cukup lama.
Perseroan memberlakukan persyaratan untuk membeli tiket adalah penumpang wajib melakukan rapid test, kecuali untuk kapal perintis yang memang wilayahnya tidak memiliki alat rapid dan wilayahnya merupakan zona hijau.
“Persiapannya kami Oktober semua kapal akan dioperasikan tetapi ada yang masih docking [perawatan ataupun perbaikan], November desember sudah selesai jadi full beroperasi. Regulasi servisnya yang kami jaga sebanyak 26 kapal penumpang 45 trayek perintis jalan tol laut juga,” jelasnya, Jumat (16/10/2020).
Tak hanya itu, Pelni juga telah membuat jalur khusus yang memisahkan antara ABK yang melayani penumpang dan yang bukan penumpang. Penumpang dan ABK tidak bisa dengan sembarangan memasuki deck lainnya.Perseroan bahkan menyiagakan agar ABK yang bersentuhan langsung dengan penumpang bersentuhan menggunakan pakai Alat Perlindungan Diri (APD).
Pelni pun sudah memberlakukan pembelian tiket secara elektronik sehingga akan lebih memudahkan masyarakat dan mengontrol jumlah penumpang. Saat ini pembayaran virtual memang baru bekerja sama dengan bank BNI tetapi kedepannya Yahya menyebut juga akan menggandeng bank BRI dan bank-bank lainnya.
Baca Juga
Pelni tetap memberikan ketentuan tingkat okupansi maksimal penumpang sebesar 50 persen kendati mengoperasikan seluruh armadanya.
Yahya memproyeksikan pada akhir tahun ini akan ada penaikan penumpang hingga 40 persen dibandingkan dengan masa awal pembatasan wilayah dilakukan. Kondisi ini memang jauh berbeda dengan tahun lalu di mana Pelni justru melonggarkan kapasitasnya hingga 130 persen menjelang natal dan tahun baru.
Berdasarkan data Pelni, sepanjang September 2020, terdapat 18 Pelabuhan yang masih tutup untuk kegiatan aktivitas penumpang. Hingga akhir September, Pelni mengoperasikan 23 kapal, dan 3 kapal melaksanakan docking.
Pada awal Oktober 2020, terdapat 18 Pelabuhan yang masih tutup untuk kegiatan aktivitas penumpang. Pada Oktober 2020 ini, Pelni mengoperasikan 25 kapal, dan 1 kapal melaksanakan docking (KM Pangrango).