Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah terus mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional salah satunya melalui sektor pariwisata.
Dirjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid mengatakan pemerintah berupaya meningkatkan kualitas rumah masyarakat di kawasan pariwisata sehingga lebih tertata dan menjadi daya tarik wisatawan.
"Salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang tengah dikembangkan Kementerian PUPR adalah Danau Toba," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (14/10/2020).
Kementerian PUPR melalui Satuan Kerja Non-Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatra Utara telah mengalokasikan anggaran Rp167,5 miliar untuk pembangunan sarana hunian pariwisata (sarhunta) di KSPN Danau Toba.
Sarhunta dibangun dengan meningkatkan kualitas rumah masyarakat di sepanjang koridor tempat pariwisata sekaligus dapat menjadi homestay bagi wisatawan yang berkunjung dan ingin menikmati keramahan warga.
Adanya penataan koridor dan program homestay diharapkan mampu menciptakan penataan ruang dan kebutuhan publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah.
Progam sarhunta, lanjutnya, sangat bagus untuk mengembangkan tempat wisata sehingga dapat mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
"Jumlah sarhunta yang kami bangun di KSPN Danau Toba adalah 1.765 unit. Sebanyak 607 unit kami bangun di sepanjang koridor di kawasan Danau Toba, sedangkan sisanya 1.158 unit tersebar di enam kabupaten yaitu Toba, Samosir, Simalungan, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, dan Dairi," tuturnya.
Khalawi mengungkapkan bahwa progres pembangunan sarhunta di kawasan danau Toba telah mencapai 40 persen.
Dia menambahkan bentuk dukungan pengembangan KSPN Danau Toba yang dilaksanakan Kementerian PUPR antara lain dengan meningkatkan kualitas hunian masyarakat. Hal tersebut bertujuan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Selain infastruktur jalan, sarana air bersih dan juga yang terpenting dalam kawasan wisata adalah mengubah wajah rumah masyarakat yang tidak layak huni menjadi layak huni dan juga multifungsi, yaitu selain untuk menjadi tempat tinggal yang layak dpaat juga menjadi tempat usaha, seperti rumah sewa atau homestay,” ucapnya.
Sebagai informasi, kawasan Danau Toba ditetapkan sebagai salah satu KSPN prioritas atau lima “Bali baru” selain Borobudur, Mandalika, Likupang, dan Labuan Bajo.