Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo memprediksi kontraksi ekonomi kuartal III/2020 tidak akan sedalam kuartal II/2020, meski ekonomi dipastikan memasuki fase resesi.
Dody mengatakan pandemi Covid-19 memang tidak bisa dipungkiri telah berdampak pada mobilitas manusia, yang akhirnya juga berdampak pada berbagai aktivitas ekonomi dan keuangan di seluruh dunia.
Meski otoritas di banyak negara telah menggelontorkan berbagai stimulus, baik fiskal dan moneter, resesi tetap tidak bisa dihindari.
"Sesuai dengan statement pemerintah, ekonomi akan tetap kontraksi di kuartal III/2020 ini, namun dengan kontraksi yang lebih baik dari kuartal II/2020, seiring dengan arah perbaikan ekonomi global," kata Dody dalam video conference, Senin (5/10/2020).
Dody mengutarakan, kondisi perekonomian global pada paruh kedua tahun ini telah menunjukkan adanya perbaikan, terjadi sebagai respon kebijakan dan pembukaan kembali aktivitas ekonomi di banyak negara.
Diharapkan pula, perbaikan serupa akan terjadi di Indonesia pada semester II/2020 ini, yang didorong oleh kenaikan permintaan domestik, sejalan dengan stimulus dari sisi fiskal dan moneter, termasuk kemajuan restrukturisasi dunia usaha.
Baca Juga
"Masih banyak hal yang harus dilakukan, tantangan yang tidak mudah, yang penting sinergi yang kuat antarinstitusi dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah memproyeksikan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2020 akan terkontraksi pada kisaran -2,9 persen hingga -1,0 persen.
Sementara, untuk keseluruhan tahun 2020, ekonomi diprediksi akan terkontraksi -1,7 persen hingga -0,6 persen.