Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian mendorong pengembangan aplikasi layanan klinik tanaman Dokter Tani Kita (Donita) untuk membantu petani mengamati dan mengendailkan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).
Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Ditjen Perkebunan Kementan Sigit Wahyudi mengatakan bahwa aplikasi yang dapat digunakan pada ponsel berbasis android tersebut juga membantu petani untuk melaporkan gangguan OPT.
Dia mengatakan aplikasi Donita dibangun untuk memperkenalkan keberadaan dan tupoksi BBPPTP di Medan, khususnya dalam pengendalian OPT perkebunan. Dengan adanya aplikasi ini, layanan klinik tanaman BBPPTP Medan kepada masyarakat akan lebih mudah dan cepat.
“Dengan aplikasi Donita, setiap petani juga dapat secara langsung berkonsultasi kepada dokter tanaman di BBPPTP Medan tentang permasalahan OPT di kebunnya,” katanya melalui siaran pers, Senin (28/9/2020).
Meski demikian, dia menuturkan bahwa palikasi Donita masih dalam tahap penyelesaian. Selagi merampungkan pengembangan aplikasi itu, pihaknya terus mensosialisasikan aplikasi itu kepada para petugas UPPT yang nantinya akan berkoordinasi langsung dengan petani.
“Pada saat aplikasi Donita selesai dibangun, diharapkan petugas UPPT dapat memperkenalkan aplikasi Donita kepada petani di daerah binaannya dan menjelaskan manfaat dari aplikasi tersebut,” katanya.
Baca Juga
Dia menjelaskan, pengembangan aplikasi ini memiliki lima indikator penting dalam upaya pengendalian OPT. Pertama, memudahkan akses untuk pengamatan OPT. Kedua, meningkatkan produktivitas pegawai.
Ketiga, meningkatkan efisiensi kolaborasi internal. Keempat, peningkatan kecepatan sharing informasi. Kelima, mempercepat pengambilan tindakan yang diperlukan. Keenam, menjaga Keamanan Data dan Sebagai Data Bank
“Aplikasi berbasis online ini dapat memudahkan seluruh instansi yang saling terkait untuk saling berkolaborasi ataupun berkoordinasi mengenai laporan OPT. petugas antar instansi juga dapat saling berbagi informasi melalui sistem ini,” tuturnya.
Dia mengharapkan kedepannya aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan, sehingga data dari lapangan bias langsung sampai ke pusat dengan cepat dan akurat. Pihaknya berencana memperluas implementasi aplikasi tersebut ke 10 provinsi binaan BBPPTP Medan.