Bisnis.com, JAKARTA - Program Kartu Prakerja gelombang 10 resmi dibuka pada Sabtu siang (26/9/2020) pukul 12.00 WIB.
Dengan dibukanya gelombang 10 ini, maka kuota anggaran untuk 2020 kepada 5,59 juta atau sebanyak 5.597.183 penerima program akan terpenuhi.
Program Kartu Prakerja yang secara resmi mulai menerima pendaftaran pada 11 April 2020, hingga gelombang Kartu Prakerja ke-9, tercatat telah menyerap 98 persen dari total target penerima Kartu Prakerja tahun 2020.
Total penerima Kartu Prakerja setelah ditutupnya pendaftaran gelombang ke-9 pada 21 September telah mencapai 5.480.918 orang. Artinya, masih ada sisa kuata sebanyak 116.261.
Seluruh sisa kuota ini akan diserap melalui pendaftaran gelombang 10 yang dibuka siang ini (26/9/2020) pukul 12.00 WIB.
"Dengan demikian lengkaplah total kuota penerima Kartu Prakerja tahun anggaran 2020," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melalui keterangan resmi yang dikutip pada Sabtu (27/9/2020).
Adapun, tercatat pada 25 September 2020 pukul 09.00 WIB, jumlah pendaftar melalui situs program Kartu Prakerja telah menembus 30 juta pendaftar atau tepatnya mencapai 30.044.167 orang.
Tingginya jumlah pendaftar Kartu Prakerja yang mencakup semua kabupaten/kota dalam waktu kurang dari 7 bulan mengindikasikan minat dan/atau kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap program ini.
Selain itu, Airlangga mengatakan hal ini membuktikan bahwa akses yang diberi kepada masyarakat umum terhadap program Kartu Prakerja juga tergolong mudah.
"Pendaftaran yang mudah ini sangat penting untuk memberikan akses yang luas bagi masyarakat terhadap aneka pelatihan dalam rangka mendukung cita-cita SDM Unggul, Indonesia Maju," katanya.
Sebagai informasi, Program Kartu Prakerja adalah bantuan biaya pelatihan untuk mengembangkan kompetensi, produktivitas, daya saing dan kewirausahaan angkatan kerja Indonesia.
Kartu Prakerja tidak menggunakan kartu fisik, namun 16 angka unik seperti dalam kartu kredit, yang saldonya bisa dipakai untuk membayar pelatihan.
Sasaran penerima Kartu Prakerja adalah WNI berusia 18 tahun ke atas dan tidak sedang sekolah/kuliah.
Guna merespon dampak pandemi Covid-19, Kartu Prakerja bersifat semi-bansos. Setiap penerima Kartu Prakerja mendapatkan bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca-pelatihan sebesar Rp2,4 juta.
Insentif tersebut dibayarkan secara bertahap dalam waktu 4 bulan dengan besaran Rp600.000 setiap bulannya, serta insentif pasca-survei maksimal sebesar Rp150.000 untuk 3 survei evaluasi Kartu Prakerja.