Bisnis.com, JAKARTA — PT Heinz ABC Indonesia berupaya lebih adaptif serta tangkas dalam menghadapi kondisi pasar pada 2021, terutama setelah pemerintah mengumumkan Indonesia dipastikan mengalami resesi tahun ini.
Sales Director ABC Heinz Indonesia Reynold Pandapotan mengatakan bahwa perusahaan bakal lebih adaptif dengan situasi perekonomian nasional agar perusahaan dapat bergerak cepat dalam menghadapi situasi pasar ke depannya.
"Ke depannya, kami berusaha untuk lebih adaptif dan agile dengan melihat kondisi di lapangan sehingga perusahaan dapat bergerak cepat," kata Reynold dalam acara MarkPlus Industry Roundtable: Actualizing The Post Normal: Year 2021 & Beyond, Jumat (25/9/2020).
Pada masa pandemi, katanya, perusahaan sempat berada dalam posisi bingung meskipun permintaan untuk keperluan dapur mengalami kenaikan.
Adapun, menurut data Kantar Worldpanel, produk seperti kaldu tercatat naik 11—20 persen, bumbu masakan siap saji naik 11—20 persen, dan cabai lebih dari 20 persen pada kuartal II/2020.
Reynold menambahkan bahwa penurunan yang dialami oleh sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka) tidak berdampak signifikan terhadap perusahaan karena masih terkompensasi oleh general trade perusahaan yang masih tumbuh 5—10 persen.
Baca Juga
Menurut hasil survei MarkPlus.inc, optimasi omnichannel menjadi sangat penting bagi pelaku industri makanan dan minuman. Pelaku industri makanan dan minuman perlu memiliki saluran penjualan yang terintegrasi untuk memenuhi keperluan masyarakat pada masa mendatang.
Selain itu, kualitas dari saluran terintegrasi tersebut perlu terjaga agar pengalaman yang dirasakan konsumen melalui omnichannel tersebut dapat terkelola dengan baik.