Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto selaku penanggung jawab proyek pembangunan lumbung pangan atau food estate menyatakan siap mengubah singkong menjadi bahan pangan untuk membuat roti dan mie.
Prabowo mengaku mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengurus cadangan pangan singkong di food estate. Dia pun menargetkan luas area lahan singkong 30.000 hektare pada 2021. Selanjutnya akan meningkat hingga mencapai 1,4 juta hektare pada 2025.
"Garis besarnya itu, bahan pangan untuk roti, nasi dari singkong dan juga mie. Indonesia konsumen mie kedua terbesar di dunia dan kita ingin menjamin bahwa kita tidak tergantung dari persediaan luar negeri,” kata Prabowo usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (23/9/2020).
Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan tugas dari Presiden Jokowi untuk menyokong Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam proyek food estate di Kalimantan Tengah.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya menugaskan Menhan Prabowo Subianto untuk menjadi penanggung jawab dalam pembangunan food estate di Kalimantan Tengah.
Jokowi mengungkapkan alasan penunjukkan Prabowo ialah karena bidang pertahanan tak hanya mengurusi alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan.
"Sudah disampaikan food estate itu berangkat dari peringatan FAO akan ada krisis pangan dunia sehingga perlu antisipasi cepat dengan membuat cadangan pangan strategis. Dan yang namanya pertahanan itu bukan hanya alutsista tapi juga ketahanan di bidang pangan," ujar Jokowi dalam pertemuan dengan media, Senin (13/7/2020).
Dengan keterlibatan Prabowo, Jokowi meyakini persoalan pangan di Indonesia akan lebih mudah diatasi.
"Jadi Pak Menhan menjadi leading sector karena memang kita ingin membangun cadangan strategis pangan, sehingga kalau nanti kekurangan beras ya tanam padi. Kurang jagung ya tanam jagung, bisa di situ," ungkap Jokowi.
Seperti diketahui, pemerintah menyiapkan pembangunan food estate di dua provinsi, yakni Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara. Ada dua wilayah di Kalimantan Tengah, yakni kabupaten Pulang Pisau dan kabupaten Kapuas.
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki rencana untuk memperluas pembangunan lumbung pangan atau food estate. Wilayah yang menjadi sasaran adalah Nusa Tenggara Timur, Sumatera Selatan, hingga Papua.
Secara keseluruhan, terdapat sekitar 165.000 hektare lahan potensial di Kalimantan Tengah yang diperuntukkan bagi pengembangan kawasan lumbung pangan nasional tersebut.
Food estate di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah yang tengah dibangun memiliki lahan potensial 20.704 hektare. Namun lahan yang dapat difungsikan per medio tahun ini, seluas 5.840 hektare.
Secara singkat, food estate merupakan proyek klaster untuk pengembangan sayuran, buah-buahan dan aneka tanaman pangan sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia. Bahkan, Pemerintah juga akan membangun sarana produksi dan infrastruktur pertanian seperti embung dan irigasi.
Konsep pengembangan food estate meliputi diversifikasi pangan. Hal ini diharapkan mampu membantu provinsi sekitarnya untuk meningkatkan produksi tanaman pangan.
Catatan pemerintah, Kalimantan Tengah merupakan wilayah subur yang berhasil mengembangkan Padi Inbrida Varietas Unggul Baru INPARI-42 dan Padi Hibrida SUPADI. Selain padi, provinsi ini juga berhasil memproduksi jagung untuk kebutuhan nasional.