Bisnis.com, JAKARTA -- PT Kimia Farma Diagnostika selaku penyedia layanan rapid test di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta akhirnya buka suara, setelah viral adanya kejadian pelecehan seksual saat melakukan rapid test.
Kimia Farma Diagnostika dan PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta memberikan perhatian penuh terhadap informasi mengenai kejadian yang dialami salah satu penumpang pesawat terkait layanan rapid test di Bandara Soekarno-hatta.
Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Adil Fadilah Bulqini mengatakan penumpang bersangkutan telah dihubungi oleh pihaknya untuk mengetahui kejadian yang dilakukan oleh oknum di Bandara terpadat di Indonesia tersebut.
Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Adil Fadilah Bulqini mengatakan penumpang bersangkutan telah dihubungi oleh pihaknya untuk mengetahui kejadian yang dilakukan oleh oknum di Bandara terpadat di Indonesia tersebut.
“PT Kimia Farma Diagnostika akan membawa peristiwa ini ke ranah hukum atas tindakan oknum tersebut yang diduga melakukan pemalsuan dokumen hasil uji rapid test, pemerasan, tindakan asusila dan intimidasi,” ujarnya, Senin (21/9/2020).
Korban melalui media sosial menceritakan kejadian pemerasan dan pelecehan yang dilakukan oknum petugas layanan medis perseroan kepada dirinya saat melakukan rapid test.
Cuitan di media sosial tersebut kemudian dikutip sejumlah media sebagai sumber pemberitaan. Menyusul hal tersebut, kedua perusahaan BUMN ini segera melakukan investigasi internal.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan PT Angkasa Pura II sangat menyesalkan adanya informasi ini. Dia memberikan dukungan diberikan kepada seluruh pihak termasuk keperluan untuk pengecekan CCTV dan lainnya.
“Kami sangat memberikan perhatian penuh terhadap adanya informasi ini. Kami siap bekerja sama dengan seluruh pihak termasuk sudah berkoordinasi dengan Polres Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini tengah melakukan penyelidikan mengenai hal ini,” ujarnya.
“Kami sangat memberikan perhatian penuh terhadap adanya informasi ini. Kami siap bekerja sama dengan seluruh pihak termasuk sudah berkoordinasi dengan Polres Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini tengah melakukan penyelidikan mengenai hal ini,” ujarnya.
AP II terangnya, sangat berharap hal ini tidak berulang kembali. Bersama dengan para pemangku kepentingan yang lain, AP II wajib menjaga reputasi Bandara Soekarno-Hatta yang sudah dikenal dunia.