Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah telah bekerja sama dengan UNICEF untuk pengadaan vaksin Covid-19.
Airlangga menjelaskan kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Kesehatan dengan UNICEF. Penandatanganan ini disaksikan Menteri BUMN dan Menteri Luar Negeri.
"Untuk uji klinis di Bandung akan diinfokan hasilnya pada pertengahan Oktober 2020," kata Airlangga, Jumat (18/9/2020).
Adapun, Airlangga menambahkan bahwa Tim Pelaksana dan Satgas PEN telah diminta mempercepat koordinasi terkait penyelesaian program-program PEN yang realisasinya masih rendah.
Selain itu, untuk mendukung penegakan hukum dan disiplin penerapan protokol kesehatan di daerah, pelaksanaan Operasi Yustisi dengan pengenaan sanksi pidana memerlukan instrumen hukum berupa Perpu, yang akan dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Dirjen Yankes, PHEOC, dan BPS per 17 September 2020, suspect Covid-19 berjumlah 103.209, sementara kasus (probable) sebanyak 164 (periode 9-16 September 2020).
Baca Juga
Selanjutnya, spesimen diperiksa RT PCR + TCM berjumlah 2.769.924, dan pemeriksaan negatif sejumlah 1.419.696. Dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 273.492.454 jiwa, maka rasio tes PCR+TCM adalah 10.128 tes per 1 juta penduduk.
Kalau kasus konfirmasi positif sebanyak 232.628, dari jumlah itu yang mendapat perawatan sejumlah 56.720, dan kasus selesai isolasi atau sembuh sebanyak 166.686 kasus (recovery rate nasional 71,65 persen).
Sedangkan, jumlah kasus meninggal dengan konfirmasi Covid-19 sejumlah 9.222 kasus (case fatality rate/CFR 3,96 persen). Jadi, apabila dibandingkan kasus global, angka kematian di Indonesia masih lebih tinggi 0,8 persen.
Terkait persentase tingkat kesembuhan, ada 17 provinsi yang mempunyai persentase di atas rata-rata nasional. Sedangkan, dari 8 provinsi penyumbang kasus aktif terbesar, ada 3 provinsi yang memiliki persentase kesembuhan di bawah rata-rata nasional, yaitu Jateng (63,28 persen), Sumut (59,55 persen), dan Jabar (55,51 persen).