Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Transportasi Darat di Bali Masih Anjlok, Kenapa Ya?

Kemenhub memaparkan kondisi terkini kinerja sektor transportasi darat dan penyeberangan di Provinsi Bali yang masih lesu.
Pelabuhan Gilimanuk Rabu (13/06)/ Tim Jelajah Jawa Bali 2018
Pelabuhan Gilimanuk Rabu (13/06)/ Tim Jelajah Jawa Bali 2018

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim Provinsi Bali hingga saat ini belum menikmati pemulihan kinerja sektor transportasi, khususnya moda darat dan penyeberangan. Padahal wilayah lain sudah nampak kondisi pemulihan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan pandemi Covid-19 telah menurunkan aspek pergerakan masyarakat di semua sektor, terutama pergerakan masyarakat menggunakan transportasi umum termasuk aktivitas logistik.

"Terlihat dari data yang ada, produksi terminal sebelum Covid-19 sampai saat Covid-19 itu grafiknya turun sekali. Kemudian mulai agak meningkat saat Juli kemarin," katanya dalam Dialog Publik Hari Perhubungan Nasional, Kamis (17/9/2020).

Dia menerangkan terjadi penurunan penumpang di terminal bus Tipe A sebesar 99 persen pada Mei 2020. Selanjutnya, pada Juni 2020 penumpang mulai naik dari titik nadir hampir tak ada penumpang sebanyak 92 persen jika dibandingkan Mei 2020 dan naik lagi 54 persen pada Juli 2020.

Adapun dari sisi angkutan penyeberangan kondisi negatif yang berbalik positif turut terjadi. Namun, terjadi sedikit perbedaan pada aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang Jawa Timur ke Gilimanuk, Bali.

"Agak berbeda penyeberangan yang ada di sekitar Ketapang-Gilimanuk di mana saat masuk ke Bali persyaratan sangat ketat sekali. Kalau tidak ada rapid rest masyarakat tidak boleh menyebrang. Namun untuk di Bakauheni saat ini sudah normal," ungkapnya.

Selain itu, di penyeberangan Bakauheni-Merak, penumpang pada Austus 2020 bahkan mencapai 1,5 juta orang. Jumlah itu melampaui angka sebelum pandemi Covid-19, yakni pada Februari 2020 sebesar 1,5 juta orang. Pergerakan penumpang di lintas ini sempat anjlok drastis pada Mei 2020 yang hanya 231.576 orang.

Sementara itu, jumlah kendaraan yang melintasi Merak-Bakauheni mencapai 409.112 unit, lebih besar dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19 di Februari sebanyak 332.542.

Pada lintasan Ketapang-Gilimanuk, saat ini pergerakan penumpang orang dan kendaraan belum pulih. Pada Agustus jumlah penumpang ada di angka 546.250 orang, masih di bawah capaian Februari sebesar 811.758 orang.

Hal sama terjadi pada angkutan logistik yang tercermin dari pergerakan kendaraan di lintasan tersebut. Pada Agustus 2020 jumlah kendaraan yang melintas tidak lebih dari 202.442 unit, lebih sedikit dari periode Februari 2020 sebesar 394.190 unit.

"Dengan kondisi seperti ini Covid-19 berdampak di industri transportasi darat baik bus terutama, kemudian angkutan penyeberangan. Untuk logistik tidak begitu nampak sekali [grafiknya] karena memang saat Covid-19 logistik jadi prioritas," urainya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper