Bisnis.com, JAKARTA - Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kemenhub berupaya menggairahkan perekonomian dengan melakukan sejumlah program padat karya dengan anggaran hingga Rp46,53 miliar selama pandemi Covid-19. Namun, serapannya saat ini baru 24,3 persen atau Rp11,31 miliar.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan program padat karya dalam sejumlah proyek pembangunan Kemenhub ini sebagai bantuan stimulus perekonomian bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
"Untuk meningkatkan gairah dan ekonomi masyarakat, kami melakukan padat karya pada 2020 ini di 33 provinsi padat karya dengan 297 kab/kota dan 354 desa. Dengan target jumlah peserta 10.393 dengan anggaran Rp46,53 miliar," jelasnya, Kamis (17/9/2020).
Namun, hingga data terakhir pada 16 September 2020, serapan padat karya ini baru terealisasi menyerap tenaga kerja 2.955 orang dengan total biaya terserap baru Rp11,31 miliar. Hingga akhir tahun, dia berharap anggaran Rp46,53 triliun ini dapat diserap untuk mendukung program padat karya kepada masyarakat.
Program padat karya adalah proyek yang lebih fokus menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya guna meningkatkan pelibatan masyarakat dan sebaran keekonomian bagi masyarakat.
Adapun sejumlah pekerjaan yang didukung untuk program padat karya di perhubungan darat ini yakni pekerjaan pemasangan gebalan rumput, pemotongan rumput; pembuatan saluran drainase, pembersihan saluran, normalisasi saluran; rehabilitasi bangunan dengan tingkat kerusakan ringan; pekerjaan pemasangan pagar; pengecatan; galian, urugan, dan pemasangan; serta pekerjaan tanpa keahlian lainnya.
Baca Juga
Sementara itu, program padat karya ini dilakukan di sejumlah proyek perhubungan darat, yakni proyek pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan; pembangunan pelabuhan sungai, danau, penyeberangan, halte sungai dan kapal penyeberangan; pembangunan rehabilitasi dan operasional terminal tipe A; pembangunan terminal barang; pengadaan dan pembangunan ATCS; serta rehabilitasi dan operasional jembatan timbang atau UPPKB.
"Aktivitas kami tidak berkurang, kami berupaya terus mendukung agar transportasi untuk urat nadi perekonomian nasional dapat terjadi," katanya.