Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengklaim telah mendapatkan dukungan DPR atas usulan penyertaan modal negara (PMN) tahun 2021 yang sebesar Rp37,18 triliun.
“Saya rasa Komisi VI mendukung ajuan PMN tahun 2021 yang total nilainya Rp37,18 triliun tadi,” ungkap Erick kepada awak media, usai menghadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI yang digelar tertutup di Gedung DPR, Senin (14/9/2020).
Dia menjelaskan besaran PMN tersebut di antaranya suntikan modal untuk PT PLN (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia alias PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan paling baru PT Biofarma (Persero).
“Biofarma baru ditambahkan memang sesuai dengan rapat di dalam untuk memastikan penanganan kesehatan juga bisa baik,” ujar dia.
Adapun, rencana yang diajukan merupakan campuran dari PMN murni dan sebagian lainnya masuk dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Seperti diketahui, pemerintah dan Badan Anggaran DPR telah menyepakati alokasi PEN 2021 sebesar Rp15,8 triliun.
Lebih lanjut, Erick mengatakan usulan Rp37,18 triliun juga termasuk suntikan dana untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau BPUI sebesar Rp20 triliun. Dana jumbo tersebut berdasarkan rencana akan dialokasikan untuk penanganan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Namun, untuk hal tersebut masih dalam tahap pembahasan.
Baca Juga
“Kan kemarin ada PMN Rp6 triliun untuk Askrindo, Jamkrindo, dan lain lain untuk membantu daripada blanket atau proteksi untuk yang meminjam dana murah seperti KUR, UKM. Nah yang lainnya memang sebagian untuk Jiwasraya yang dimana diharapkan ada pembayaran lagi di akhir tahun ini,” jelasnya.