Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan penjualan eceran pada Agustus 2020 masih dalam level kontraksi, namun membaik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Indeks penjualan riil pada Agustus 2020 diproyeksi sebesar 194,6 atau tumbuh -10,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini membaik jika dibandingkan dengan Juli 2020 yang tercatat -12,3 persen yoy.
Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu pun, indeks penjualan riil masih terkontraksi dalam. Per Agustus 2019, indeks penjualan riil tercatat sebesar 1,1 persen yoy.
Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan membaiknya kinerja penjualan eceran pada Agustus 2020 ditopang oleh meningkatnya penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mulai mencatat pertumbuhan positif sebesar 1,0 persen yoy, meningkat dari -1,9 persen yoy pada Juli 2020.
"Sementara itu, kelompok barang yang lain diprakirakan juga mengalami perbaikan dengan kontraksi yang menurun, kecuali kelompok barang pelengkapan rumah tangga Lainnya," katanya, Rabu (9/9/2020).
Onny mengatakan, perbaikan tersebut didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat, sejalan dengan insentif yang diberikan oleh pemerintah.
Di samping itu, menurutnya potongan harga yang diterapkan ritel, khususnya dalam rangka HUT RI atau kemerdekaan, serta kelancaran distribusi barang juga ikut berkontribusi pad apeningkatan indeks penjualan riil.
BI mencatat, pada Juli 2020 hampir seluruh kelompok komoditas yang disurvei mengalami perbaikan. Kontraksi paling rendah yaitu penjualan pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang tumbuh -1,9 persen yoy.
Perbaikan juga terjadi pada kelompok barang budaya dan rekreasi, meski masih terkontraksi sangat dalam, yaitu tercatat -38,7 persen yoy, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar -44,6 persen yoy.