Bisnis.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) mengalami penurunan distribusi dan transmisi gas hingga semester I/2020 akibat penurunan permintaan saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan selama periode Januari 2020 – Juni 2020, PGN berhasil menyalurkan gas bumi sebesar 2.016 BBTUD dengan rincian volume distribusi sebesar 811 BBTUD dan volume transmisi sebesar 1.294 BBTUD.
Menuurtnya dengan adanya PSBB, hampir seluruh sektor pelanggan, khususnya di sektor komersial, industri seperti restoran, pusat perbelanjaan, hotel, dan produsen baja terdampak dan menutup produksi karena pandemi Covid-19.
“Dampak pandemi covid-19 sempat menjadi kendala dalam pengembangan infrastruktur dan layanan gas bumi. Namun, PGN tetap melaksanakan pembangunan sehingga pada periode Januari-Juni 2020, sehingga total pelanggan PGN tercatat lebih dari 417.000 pelanggan,” jelasnya melalui siaran pers pada Sabtu (5/9/2020).
Saat ini PGN membangun proyek-proyek utama untuk ketahanan dan bauran energi di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu inovasi untuk menjaga ketahanan pasokan dengan dilakukan intergasi jaringan pipa transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dengan jaringan pipa transmisi West Java Area (WJA) milik PT Pertagas. Integrasi ini akan meningkatkan kapasitas penyaluran gas dari Sumatera ke Jawa Barat sebesar 100 - 150 MMSCFD.
Selain itu, saat ini PGN Grup melalui PT Pertagas sedang melaksanakan pembangunan pipa minyak Rokan sepanjang 367 KM yang ditargetkan dapat mengangkut sekitar 265.000 barel minyak per hari dan dapat menekan biaya investasi US$150 juta atau sekitar Rp2,1 triliun.
Baca Juga
Selanjutnya, PGN sedang melaksanakan regasifikasi LNG ke 56 lokasi pembangkit listrik PLN untuk mendorong pemerataan akses listrik di berbagai wilayah, serta gasifikasi Kilang Pertamina di 5 lokasi untuk peningkatan nilai keekonomian dan efisiensi energi kilang Pertamina.
Menurut Rachmat, inisiasi dan sinergi antar Subholding Gas dan Holding Migas Pertamina untuk melaksanakan integrasi jaringan infrastruktur gas bumi dapat menjamin penyediaan pasokan gas, efisiensi, dan mempercepat ketahanan energi nasional.
PGN sebagai subholding gas juga komitmen melaksanakan realisasi Kepmen ESDM 89/ 2020 dan Kepmen ESDM 91K/ 2020 untuk menyalurkan gas dengan harga khusus sebesar US$6 per MMBTU ke industri tertentu dan pembangkit listrik.
“Dengan konsistensi dan dukungan stakeholder termasuk regulasi niaga gas bumi, maka PGN mengharapkan dapat menyelesaikan target pemanfaatan gas bumi yang telah dicanangkan, sehingga dapat memberikan kebermanfaatan yang sebesar-besarnya untuk masyarakat Indonesia,” katanya.