Bisnis.com, JAKARTA -- Jakarta Experience Board (JXB) bekerja sama dengan Senayan Park, MRA Media, dan PT Cinemaxx Global Pasifik hadirkan alternatif hiburan baru yakni Skylight Cinema di tengah pandemi Covid-19.
Mall Director Senayan Park Josef Lumbantobing mengatakan Skylight Cinema yang digelar di Senayan Park ini merupakan ajang pemutaran film di area luas yang ditonton melalui kendaraan pribadi (cinema drive in).
Pembukaan SKYLIGHT Cinema berlangsung pada 4 September 2020 dan akan dibuka perdana untuk publik mulai hari ini, 5 September hingga 30 September mendatang.
Bertempatkan di area Pulau Satu dengan kapasitas 38 mobil dan area parkir berkapasitas 67 mobil . Penonton dapat menyaksikan film yang ditayangkan melalui Giant Screen berukuran 18 x 8 M dengan suara film yg diintegrasikan ke frekuensi radio di dalam mobil, sehingga kualitas audio tetap terjaga.
Skylight Cinema menayangkan film-film lokal dan international dengan dua kali jadwal penayangan setiap harinya yaitu pada pukul 18:30 dan 21.30. Tidak seperti bioskop konvensional, Skylight Cinema mematok harga tiket per mobil. Pembelian tiket dapat dilakukan melalui aplikasi GO-TIX dan LOKET.COM dengan biaya Rp150.000 pada hari biasa dan Rp200.000 pada akhir pekan.
Josef berharap fengan kehadiran hiburan alternatif di era pandemic Covid-19 ini diharapkan dapat mengobati kerinduan masyarakat Jakarta yang ingin menikmati pemutaran film di bioskop di tengah pandemi Covid-19.
“Setelah hampir berbulan-bulan berada di rumah, masyarakat Indonesia tentunya memerlukan waktu untuk mendapatkan hiburan. Liburan ke suatu tempat belum menjadi piihan ideal mengingat jumlah kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi. Skylight Cinema dapat menjadi alternatif tujuan bagi masyarakat yang ingin keluar rumah sebentar dan melepas penat, tanpa khawatir harus berkontak fisik dengan orang lain," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (5/9/2020).
Josep menuturkan Skylight Cinema akan diselenggarakan sesuai dengan standar protokol kesehatan yang sangat ketat.
Seluruh peralatan kerja yang digunakan disterilisasi mengikuti standar kesehatan yang ditetapkan.
Penonton maupun pekerja yang hadir dalam acara tersebut wajib mengikuti pengecekan suhu tubuh, menggunakan masker, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer.
"Sebelum memasuki area, semua kendaraan akan disemprot disinfektan. Penonton tidak diperkenankan untuk meninggalkan kendaraan selama pemutaran film berlangsung, kecuali ke toilet. Selama pelaksanaan, pekerja akan melakukan pengawasan ketat demi memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin," tutur Josep.
Direktur Utama JXB Novita Dewi menuturkan pihaknya melalui Skylight Cinema berkontribusi terhadap pemulihan industri pariwisata yang saat ini sedang mengalami kelesuan.
Sebagai perusahaan yang bergerak di industri pariwisata dan perhotelan, JXB memahami dampak besar yang timbul akibat pandemi covid-19 sehingga dibutuhkan program baru untuk menggiatkan sektor pariwisata di masa sekarang.
“Di masa pandemi, kita dituntut untuk kreatif guna menggerakan roda perekenomian di sektor pariwisata. Sebagai BUMD yang ditunjuk Pemprov untuk memulihkan kembali sektor pariwisata, kami bekerja sama menciptakan Skylight Cinema, acara ini akan menarik minat masyarakat, menggerakan ekonomi sektor pariwisata namun tidak memberikan masalah baru di sektor kesehatan. Jakarta Experience Board mendukung penuh acara seperti ini. Mari giatkan ekonomi pariwisata, namun tetap taati aturan," tutur Novi.
Untuk menjaga kualitas tayangan, JXB dan Senayan Park menggandeng beberapa perusahaan yang sudah berpengalaman
Pertunjukan cinema dan event organizer mereka adalah Argo Visual, Arthur Teknik, Sumber Ria Sound, Etcetera, Cinepolis dan Tiga Dimensi, yang khusus mengelola penanyangan Audio visual serta Provaliant Live sebagai organizer selama acara berlangsung. Tentunya menonton Skylight Cinema yang merupakan Cinema Drive in pertama di Indonesia ini akan menghadirkan pengalaman yang berbeda.