Bisnis.com, JAKARTA – Singapura termasuk negara yang ramah terhadap para pengguna sepeda. Bukan sekadar jalur biasa, melainkan jalur yang cukup lebar bagi pengguna sepeda.
Jalur yang lebar itu bukan karena salah satu contohnya ada di lokasi bernama Paya Lebar Quarter (PLQ), melainkan karena memang pemerintah negeri jiran itu memperhatikan kepentingan para pesepeda.
Mereka bersepeda di jalur lebar bersama para pejalan kaki di PLQ. Lahan seluas 100.000 ft2 dari total luas lantai kotor 1,8 juta ft2 pada area mixed development didedikasikan untuk jalur ini berikut ruang publik dan tanaman hijau subur.
Mereka juga menghubungkan pengembangan ke jaringan taman terdekat. Saat hujan atau terlalu panas, pengendara sepeda dan pejalan kaki dapat menggunakan jembatan di atas kepala yang terlindung—dilengkapi dengan lift yang cukup panjang dan lebar untuk memuat sepeda—untuk mengakses mal ritel PLQ, tiga menara perkantoran, dan tiga blok perumahan pribadi.
Karyawan yang bersepeda untuk bekerja di kantor PLQ dapat parkir di tempat sepeda pribadi dan menggunakan fasilitas shower terdekat, lengkap dengan pengering rambut dan loker, untuk menyegarkan diri sebelum berangkat ke kantor.
Ketentuan ramah bersepeda ini pertama kali diperinci dalam Rencana Berjalan & Bersepeda (Walk & Cycling Plan/WCP) PLQ pada 2016.
Baca Juga
PLQ adalah salah satu pengembangan mixed-use developments pertama yang diperlukan yang diterapkan dalam WCP, kata manajer umumnya, Audrey Balakrishnan. “Kami bekerja sangat erat dengan otoritas terkait selama proses desain dan persetujuan,” tuturnya.
Nah, itulah Singapura. Untuk hal-hal begini, sebaiknya Indonesia tak perlu sungkan untuk mencontohnya agar kegemaran bersepeda yang mulai marak di negara kita semakin mendapatkan tempat yang nyaman.