Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Optimistis Ekonomi Bisa Tumbuh 5,5 Persen Tahun Depan

Kendati demikian, Sri Mulyani melihat target tersebut bisa tercapai dengan melihat 3 faktor, yakni kesuksesan vaksin, kondisi ekonomi global dan reformasi struktural untuk menarik invetasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti rapat kerja antara Komisi XI DPR RI dengan pemerintah di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat ketidakpastian pertumbuhan ekonomi baik global maupun nasional. Namun, pemerintah tetap optimistis dan memasang target yang tinggi pada 2021.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa laju ekonomi tahun depan diproyeksikan sebesar 4,5 persen-5,5 persen. Perkiraan yang cukup lebar ini dianggap sama oleh lembaga-lembaga internasional.

“Tahun 2021, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,1 persen. Sementara World Bank 4,8 persen, dan ADB 5,3 persen,” katanya di Gedung DPR, Selasa (1/9/2020).

Sri menjelaskan bahwa pertumbuhan pada 2021 akan dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Pertama, keberhasilan penanganan pandemi Covid-19, termasuk upaya riset vaksin.

Kedua adalah kondisi pemulihan kinerja perekonomian global, terutama dipengaruhi penanganan pandemi Covid-19. Faktor geopolitik pascapemilu Amerika, dinamika hubungan Amerika dan Tiongkok, serta harga komoditas.

Ketiga adalah upaya reformasi struktural untuk meningkatkan kemudahan usaha dan menarik investasi. Terakhir dukungan kebijakan fiskal yang bercorak countercyclical termasuk melalui lanjutan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

“Pemerintah berkeyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5 persen-5,5 persen cukup realistis dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut dan baseline pertumbuhan ekonomi yang rendah di tahun 2020,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper