Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Juli 2020, BPS : Kunjungan Wisman dari Tiga Negara ini Melejit

Kunjungan wisatawan mancanegara pada Juli 2020 masih sangat terbatas. Meski demikian, sejumlah kunjungan turis dari sejumlah negara ke Indonesia mulai mencatatkan kenaikan.
Pegawai hotel melayani wisatawan di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (3/3/2020). Secara keseluruhan, kunjungan wisman sejak Januari-Juli 2020 sebanyak 3.247.396 juta orang, anjlok 64,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. /ANTARA FOTO-Nyoman Hendra Wibowo
Pegawai hotel melayani wisatawan di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (3/3/2020). Secara keseluruhan, kunjungan wisman sejak Januari-Juli 2020 sebanyak 3.247.396 juta orang, anjlok 64,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. /ANTARA FOTO-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, JAKARTA - Kunjungan wisatawan mancanegara pada Juli 2020 masih sangat terbatas. Meski demikian, sejumlah kunjungan turis dari sejumlah negara ke Indonesia mulai mencatatkan kenaikan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisman yang mengalami kenaikan pada Juli 2020 dari bulan sebelumnya adalah Prancis (286,96 persen, Afrika Selatan (114,29 persen, dan Korea Selatan (91,06 persen).

"Dengan catatan ini adalah wisman untuk tujuan bisnis, bukan dengan tujuan leisure," ujar Suharyanto, Kepala BPS dalam keterangan pers, Selasa (1/9/2020).

Suharyanto mengatakan bahwa secara keseluruhan kunjungan wisman pada Juli 2020 masih sangat terbatas atau nyaris bergerak mendatar.

Bahkan, menurutnya, tidak sedikit kunjungan dari negara asal negara yang mencatatkan penurunan signifikan, seperti dari Kuwait, Selandia Baru, dan Australia yang nyaris tidak ada lagi turisnya yang ke Indonesia.

Sementara itu dibandingkan bulan sebelumnya, kunjungan dari Filipina mencatatkan penurunan 45,80 persen, adapun dari Kanada turun 38,37 persen.

Secara keseluruhan, kunjungan wisman sejak Januari-Juli 2020 sebanyak 3,247.396 juta orang. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, tingkat kunjungan tersebut turun 64,64 persen.

"Tentu ini perlu dicermati dan dicarikan jalan langkah keluar, karena penurunan wisman tentu berdampak pada kegiatan pendukung di pariwisata, seperti hotel, makanan, akomodasi dan sebagainya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper