Bisnis.com, JAKARTA - Pemulihan ekonomi Indonesia diperkirakan akan berjalan lambat dengan model berbentuk kurva U, selama vaksin Covid-19 belum selesai.
Ekonom Universitas Indonesia yang juga mantan menteri keuangan Chatib Basri menilai sebelum vaksin selesai, protokol kesehatan harus tetap dijalankan.
"Artinya ekonomi harus beroperasi dibawah 100%. Dengan kondisi ini, maka pemulihan akan berbentuk U, bukan V,
Sementara itu, dia meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga tahun ini masih mengalami perlambatan.
Terkait dengan vaksin, Chatib menghitung kemampuan Indonesia mengadakan vaksinasi pada tahun depan.
Jika vaksin Covid-19 tersedia pada Januari 2021, maka orang tua dan orang dengan komorbid atau penyakit bawaan harus diutamakan menerima vaksin.
Baca Juga
Chatib mengandaikan jumlah kelompok utama tersebut sebanyak 25 juta. Angka ini sangat konservatif, menurutnya.
Jika ada 25 juta dan setahun 365 hari. Maka setiap hari harus ada 68 ribu org di vaksin selama setahun. Mampukah kita memvaksin 68 ribu orang per hari? Saya tdk tahu. Dan itu membutuhkan waktu 1 tahun. Padahal kabarnya dibutuhkan 2 kali vaksin.
— M. Chatib Basri (@ChatibBasri) August 30, 2020
Dengan mengacu pada jumlah hari dalam setahun, Chatib memperkirakan Indonesia harus memberikan vaksin sebanyak 68.000 orang per hari. Vaksin ini harus diberikan dalam waktu satu tahun. Sementara itu, pemberian vaksin harus dilakukan dua kali.
"Mampukah kita memvaksin 68.000 per hari. Saya tidak tahu," tegasnya.