Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ninja Xpress Dorong Digitalisasi UMKM

Ninja Xpress mendorong adanya digitalisasi UMKM agar cepat tanggap dalam merespons perubahan selama pandemi Covid-19.
Ilustrasi - Ninja Xpress/Bisnis-Rinaldi M. Azka
Ilustrasi - Ninja Xpress/Bisnis-Rinaldi M. Azka

Bisnis.com, JAKARTA – Ninja Xpress menggandeng mitra UMKM SUQMA, brand lokal yang menjual produknya melalui situs daring sejak 2017 guna menggeliatkan penjualan dalam kampanye Lokalisme #ObsesiUntukNegeri.

Country Head Ninja Xpress Ignatius Eric Saputra mengatakan jasa layanan kurir yang saat ini menjadi mitra UMKM memahami berbagai perubahan terjadi saat pandemi, termasuk pola perilaku konsumen bisnis banyak yang menjadi baru dan bergeser. Kondisi tersebut juga menuntut pelaku UMKM untuk cepat tanggap dalam merespons perubahan.

“Salah satu pelajaran adalah mendorong strategi digitalisasi yang bisa membantu bisnis UMKM beradaptasi dengan kecepatan yang diperlukan. Inilah yang membuat kami berambisi menyediakan beraneka program dan fasilitas pemberdayaan untuk UMKM Indonesia agar membantu tidak hanya go digital tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi,” jelasnya melalui siaran pers pada Selasa (26/8/2020).

Salah satunya Ninja Xpress bersama SUQMA membangun sebuah platform digital yang dirancang khusus untuk UMKM pada online infrastruktur SUQMA tanpa pengenaan biaya jasa ataupun consignment fee untuk UMKM (brand) pilihan, sebagai pusat penjualan serta mendorong penjualan dan pemasarannya.

Program Lokalisme ini akan dilaksanakan hingga September 2020. Sejumlah 10 brand lokal akan bergabung dalam program Lokalisme dari berbagai kategori yang terpilih dan telah mengikuti program inkubasi dalam Ninja Academy dan memiliki jenis usaha yang paling terkena imbas Pandemi Covid-19. Selain itu, Ninja Xpress juga akan mendukung UMKM tersebut melalui advertising campaign dalam bentuk social media campaign yang diharapkan dapat dilihat oleh lebih dari 5 juta orang per UMKM.

Pandemi Covid-19 telah menciptakan dampak krisis ekonomi global serta kompleksitas masalah yang berbeda dari krisis sebelumnya. Hal ini juga berdampak besar pada keberlangsungan bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya dalam menghadapi era kenormalan baru ke depan.

Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia pada 2020 tidak akan mengalami pertumbuhan, terjun bebas dari realisasi pertumbuhan pada 2019 (yoy) sebesar 5,02 persen. Berdasarkan pantauan, pertumbuhan ekonomi nasional kuartal pertama di luar ekspektasi pemerintah hanya mencapai 2,97 persen. Pertumbuhan ekonomi nasional kuartal kedua diperkirakan menuju ke arah negatif, karena penurunan kegiatan ekonomi selama PSBB.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper