Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pemrosesan aplikasi visa, Electronic System for Travel Authorization (ESTA) merilis laporan terbaru tentang negara-negara yang mengalami kerugian besar akibat Covid-19 di sektor pariwisata.
“Ketika pariwisata harus berhenti selama beberapa bulan, negara-negara di dunia yang bergantung kepada industri pariwisata mengalami penurunan pendapatan signifikan. Pandemi Covid-19 benar-benar meluluhlantakkan pariwisata yang selama ini berkontribusi hingga US$8,9 triliun terhadap Produk Domestik Bruto [PDB] dunia,” kata Direktur International Development ESTA, Jayne Forrester, dikutip dari Travelpulse, Minggu (23/8/2020).
Berdasarkan laporan The Financial Impact of Covid-19 on World Tourism yang dirilis ESTA, Bisnis.com mencoba merangkum 10 negara yang mengalami kerugian besar akibat krisis kesehatan ini.
- Amerika Serikat
Amerika Serikat yang menyandang predikat sebagai negara dengan kasus infeksi terbanyak di dunia, Negara Paman Sam ini harus merelakan pendapatan di sektor pariwisata hilang hingga US$30,71 juta.
Hingga akhir Maret 2020, 30 dari 50 negara bagian di Amerika Serikat (AS) mengimplementasikan lockdown dan pemerintah mengeluarkan larangan bepergian level 4 agar masyarakat menghindari pergi ke luar negeri.
AS juga menutup pintu perbatasannya dengan Uni Eropa, serta Inggris dan Irlandia.
Baca Juga
- Spanyol
Negara-negara di Uni Eropa berkontribusi hingga setengah dari 10 negara yang terdampak signifikan terhadap Covid-19.
Hingga Juni 2020, Spanyol dilaporkan mengalami penurunan kedatangan internasional sebanyak 98 persen dan menempati posisi kedua sebagai negara yang mengalami kerugian terbesar di sektor pariwisata.
Pendapatan Spanyol terpangkas US$9.7 juta akibat pandemi Covid-19.
- Prancis
Prancis yang merupakan negara dengan kunjungan internasional terbanyak di dunia, setidaknya menerima 89 juta turis mancanegara tiap tahunnya.
Tetapi, pada tahun ini, Covid-19 telah memangkas pendapatan dari sektor pariwisata hingga US$8,8 juta.
- Thailand
Thailand yang dilaporkan berhasil meredam angka penularan dengan tidak ada angka kasus baru selama 87 hari menyatakan tidak akan menerima kunjungan wisatawan internasional hingga tahun mendatang.
Sepanjang Januari-April 2020, Thailand tercatat mengalami kerugian senilai US$7,82 juta akibat pandemi ini.
- Jerman
Sebagai bagian dari zona Schengen yang merupakan episentrum dari Covid-19, Jerman termasuk negara-negara yang memberlakukan lockdown pada Maret 2020. Akibatnya, Jerman harus relah kehilangan pendapatan senilai US$7,22 juta.
Jerman dilaporkan sudah mulai membuka kembali pintunya bagi wisatawan asing yang berasal dari Uni Eropa, Inggris, Islandia, Norwegia, dan Swiss.
- Italia
Ketika Covid-19 menyebar dengan cepat di Eropa pada Maret 2020, Italia menjadi episentrum penularan sehingga memaksa negara ini memberlakukan lockdown selama beberapa minggu.
Pergerakan di kawasan Uni Eropa dilarang dan masyarakat diperintahkan untuk berdiam diri di rumah.
Dengan tidak adanya aliran kunjungan wisatawan internasional, Italia mencatatkan kerugian pendapatan hingga US$6,2 juta sepanjang Januari-April 2020.
- Inggris
Inggris merupakan salah satu negara yang tidak segera menutup pintu perbatasannya atau memberlakukan karantina 14 hari bagi wisatawan internasional ketika Covid-19 menyebar di Eropa.
Meski demikian, Inggris akhirnya melakukan kedua hal tersebut pada Juni 2020.
Akibatnya, angka penularan menanjak tajam sehingga negara-negara melarang kedatangan wisatawan Inggris dan begitu pula sebaliknya.
Inggris dilaporkan rugi senilai US$5,82 juta selama Januari-April 2020.
- Australia
Nampaknya 2020 bukan tahun yang baik bagi Australia. Setelah sempat mengalami kebakaran hutan yang hebat pada awal tahun ini, Australia kembali harus menelan pil pahit ketika pandemi Covid-19 mengharuskan aktivitas ekonomi berhenti total.
Australia dilaporkan mengalami kerugian di sektor pariwisata senilai US$5,82 juta.
- Jepang
Krisis kesehatan kali ini memaksa Jepang untuk menunda penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo. Padahal, ajang olahraga dunia ini diperkirakan bakal memberikan pendapatan signifikan bagi Negeri Matahari Terbit ini.
Akibat pandemi Covid-19, Jepang harus rela merugi hingga US$5,43 juta selama Januari-April 2020.
- Hong Kong (China)
Hong Kong menjadi wilayah pertama yang memberlakukan protokol kesehatan terhadap semua pendatang dari luar negeri sejak April 2020. Semua wisatawan dari luar negeri diharuskan melakukan karantina di hotel yang disediakan pemerintah selama 14 hari.
Dengan anjloknya kunjungan wisatawan internasional, Hong Kong dilaporkan harus merugi US$5 juta selama empat bulan pertama tahun ini.