Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan bahwa rencana pemberian kembalian tunai (cashback) bagi konsumen kala berbelanja produk UMKM tengah direvisi dan akan diimplementasi dalam bentuk diskon. Dengan demikian, masyarakat bisa membeli produk UMKM dengan harga yang lebih terjangkau.
“Peraturan menterinya tengah disusun dan mencakup perubahan mekanisme [dari ide awal]. Terutama dalam keterlibatan platform-platform kecil. Insyaallah Senin atau Selasa [pekan depan] akan kami selesaikan aturannya,” kata Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Rully Indrawan saat dihubungi Bisnis, Jumat (21/8/2020).
Rully menjelaskan bahwa anggaran yang disiapkan untuk program ini adalah sebesar Rp7,6 triliun. Alih-alih digunakan untuk kembalian tunai bagi konsumen, Rully meluruskan dukungan stimulus akan diberikan kepada produsen.
“Di penyusunan permen nanti yang dibidik bukan konsumen, tapi pelaku usahanya. Tetap berupa diskon agar konsumen bisa berbelanja dengan harga lebih murah,” lanjutnya.
Rully tak memungkiri bahwa pandangan dalam program ini masih terbagi antara subsidi bagi produsen dan konsumen. Namun, Kemenkop dan UKM melihat bahwa dukungan stimulus perlu diberikan kepada pelaku usaha agar dapat menjalankan aktivitas produksi.
Di sisi lain, dia pun memastikan agar stimulus diskon belanja produk UMKM tak hanya berlaku untuk platform digital, tetapi juga bisa dinikmati secara luring oleh konsumen.
Baca Juga
Kehadiran program ini pun dimaksudkan untuk melengkapi serangkaian paket kebijakan pemulihan ekonomi nasional sektor UMKM yang anggarannya mencapai Rp123,47 triliun.
Realisasi dana PEN sektor UMKM sejauh ini telah mencapai 50 persen menurut catatan Rully. Selain itu, pada Senin (24/8/2020) Presiden Joko Widodo diagendakan akan meluncurkan program bantuan modal untuk usaha ultra mikro sebesar Rp2,4 juta yang menyasar 12 juta unit usaha.
“Untuk peluncuran nanti akan ada 1 juta unit yang menerima. Data penerima kami peroleh dari calon nasabah perbankan yang memang belum bankable,” kata Rully.