Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian ESDM segera melakukan pengeboran eksplorasi panas bumi di wilayah Cisolok-Cisukarame, Sukabumi, Jawa Barat, pada tahun depan.
WKP Cisolok Cisukarame meliputi wilayah 15.580 hektar, secara administratif berada di Desa Cisolok Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Tata guna lahan yang berkembang adalah hutan Lindung, perkebunan (PTPN VIII), hutan produksi terbatas, dan area penggunaan lain.
Tim Kementerian ESDM yang terdiri atas Badan Litbang ESDM, Badan Geologi dan Direktorat Jenderal EBTKE telah membahas program kerja rencana eksplorasi panas bumi di wilayah kerja panas bumi tersebut dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga : Catat! Tidak Ada Lelang Panas Bumi Hingga 2022 |
---|
Kepala Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi Iman Sinulingga menjelaskan program ini merupakan tindak lanjut upaya government drilling untuk mengurangi risiko eksplorasi panas bumi.
Ini merupakan salah satu skema mengembangkan eksplorasi panas bumi agar lebih menarik minat investor. Faktor risiko sudah diambil alih pemerintah, sehingga mampu menurunkan harga jual listrik dari panas bumi.
"Risiko pengembangan panas bumi di hulu yang selama ini ditanggung investor, kini menjadi tanggung jawab pemerintah," kata Iman, dikutip dari siaran pers, Jumat (14/8/2020).
Sebagai langkah awal, tim Kementerian ESDM bersinergi untuk menyiapkan infrastruktur dan perizinan pengeboran eksplorasi WKP Cisolok Cisukarame yang rencananya dimulai pertengahan 2021. Kegiatan ini diharapkan memberikan multilayer effect bagi pemerintah daerah, masyarakat, serta stakeholder terkait.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyambut baik rencana tim Kementerian ESDM untuk melanjutkan pengembangan panas bumi sehingga Sukabumi memiliki tambahan pasokan sumber energi di masa depan.
Marwan menekankan Pemda Sukabumi siap mendukung untuk segala perizinan yang dibutuhkan untuk mempercepat kegiatan ini. Desa Sukarame dikelilingi oleh masyarakat adat yang bersedia diajak kerja sama dengan baik.
"Percepatan pengembangan panas bumi bisa ikut mengembangkan wilayah pesisir selatan Kabupaten Sukabumi", kata Marwan.
Tim Kementerian ESDM yang dipimpin Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Panas Bumi Eben Siahaan, Direktur Panas Bumi Ida Nuryatin Finahari dan Kepala P3TKEBTKE Chrisnawan Anditya juga telah mendiskusikan rencana ini sekaligus meninjau persiapan penggunaan mobile rig PPPTMGB "LEMIGAS" sebagai salah satu alat pemboran.